FBI Turun Tangan Bantu Selidiki Hilangnya Malaysia Airlines
jpnn.com - LENYAPNYA pesawat Malaysia Airlines MH370 yang terbang dari Kuala Lumpur Malaysia ke Beijing, Tiongkok Sabtu (8/3) mencuri perhatian dunia. Sebab, pesawat itu hilang secara misterius dan keberadaannya belum diketahui meski lebih dari 24 jam setelah dinyatakan hilang.
Pihak FBI pun ikut diterjunkan untuk menyelidiki misteri ini. Sebab, dari ratusan penumpang yang ikut hilang, empat diantaranya adalah warga Amerika Serikat. "Itu memberikan kami hak untuk masuk (menginvestigasi)," kata seorang pejatab FBI seperti dikutip LA Times.
Beberapa pakar terorisme Amerika masih enggan menghubungkan kejadian ini dengan aksi terorisme, meski dua di antara penumpang pesawat itu pergi dengan paspor curian.
"Belum ada indikasi serangan terorisme. Paspor dicuri belum tentu mengindikasikan aksi terorisme," ujar seorang pejabat senior kontra terorisme yang enggan disebutkan namanya.
Ya, dugaan aksi terorisme muncul setelah dua nama yang muncul dalam manifest maskapai penerbangan berkode MAS itu ternyata tak ikut terbang.
Dua orang itu adalah Luigi Maraldi, 37. Dia adalah warga Italia, dimana saat kecelakaan terjadi dia sedang liburan di Thailand dan baik-baik saja.
Seorang yang lainnya adalah Christian Kozel, seorang WN Austria. Ternyata, Kozel yang berusia 30 tahun itu dalam kondisi baik-baik saja di Austria. Kedua orang tersebut memang pernah kehilangan paspor beberapa tahun lalu. (latimes/mas)
LENYAPNYA pesawat Malaysia Airlines MH370 yang terbang dari Kuala Lumpur Malaysia ke Beijing, Tiongkok Sabtu (8/3) mencuri perhatian dunia. Sebab,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer