FBI Ungkap Rahasia terkait Teror 9/11, Arab Saudi Semringah

Lima belas dari 19 pembajak empat pesawat yang ditabrakkan ke menara kembar World Trade Center (WTC) di New York dan gedung Pentagon di luar Washington berasal dari Arab Saudi.
Sebuah komisi Pemerintah AS tidak menemukan adanya bukti bahwa pemerintah Arab Saudi secara langsung mendanai al Qaeda, kelompok militan yang bertanggung jawab atas serangan itu.
Al Qaeda diberi perlindungan oleh Taliban di Afghanistan yang kemudian memicu invasi pasukan sekutu pimpinan AS di negara itu.
Temuan bahwa pemerintah Arab Saudi tidak terlibat membuka kemungkinan apakah ada pejabat mereka yang secara personal mendukung serangan.
Kerabat dari sekitar 2.500 korban tewas dan lebih dari 20.000 korban luka-luka, serta sejumlah bisnis dan perusahaan asuransi, telah menggugat Arab Saudi atas kerugian yang ditimbulkan senilai miliaran dolar.
Dalam sebuah pernyataan atas nama organisasi 9/11 Families United, Terry Strada, seorang perempuan yang suaminya terbunuh pada 11 September, mengatakan dokumen yang dirilis oleh FBI pada Sabtu menghilangkan keraguan tentang keterlibatan pemerintah Saudi dalam serangan tersebut.
"Sekarang rahasia Saudi terungkap dan waktu telah lewat bagi kerajaan itu untuk mengakui peran pejabatnya dalam membunuh ribuan orang di tanah Amerika," kata pernyataan itu. (ant/dil/jpnn)
Biro penyelidik federal Amerika Serikat, FBI, merilis dokumen pertama terkait penyelidikan kasus serangan teroris 9/11.
Redaktur & Reporter : Adil
- 6 Korban Tewas Kecelakaan Bus Umrah Bakal Dimakamkan di Saudi
- 4 Warga Semarang Meninggal dalam Kecelakaan Bus Jemaah Umrah
- Bus Rombongan Umrah Kecelakaan di Saudi, 6 WNI Wafat
- Kapolda Metro Abaikan Laporan Perusahaan Saudi soal RJ WN India di Kasus Penggelapan
- Polisi Dinilai Selewengkan Restorative Justice di Kasus WN India Vs Perusahaan Saudi
- BPKH Limited Perkenalkan Bumbu Khas Indonesia untuk Katering Jemaah Haji di Arab Saudi