FDR Sukhoi Masih Misterius
Diduga Terpental, Diburu Dengan Detektor Metal
Senin, 21 Mei 2012 – 05:50 WIB
Daryatmo mengatakan, 105 personil itu tidak berada di lokasi secara bersamaan. Mereka dikirim secara bergantian agar kondisinya tetap fresh. Pengurangan itu juga dilakukan karena kondisi di dasar jurang penuh resiko yang bisa membahayakan para pencari.
Namun, dia menjelaskan kalau pencarian tetap membutuhkan waktu. Itulah kenapa perwira tinggi TNI AU tersebut tidak bisa menjanjikan kapan FDR bakal ditemukan. Yang pasti, tim sekarang sudah di dasar jurang dan menambah luas area pencarian hingga satu kilometer.
Area sekitar ekor pesawat yang menjadi lokasi ditemukannya CVR juga terus dieksplorasi. Bahkan, tim pencari tidak ragu untuk melakukan penggalian di sekitar ekor pesawat. Bisa saja nasib FDR sama dengan beberapa jenazah yang tertimbun longsoran tebing akibat ditabrak pesawat Rabu (9/5).
Untuk mempercepat proses pencarian FDR, tim evakuasi gabungan Indonesia-Rusia itu dibekali metal detector. Alat ini terbukti manjur untuk menemukan beberapa bagian termasuk properti logam milik korban. "Bentuk FDR dan CVR tak jauh berbeda, hancurnya body pesawat membuat benda itu terpental," terangnya.
JAKARTA - 11 hari sudah tim gabungan melakukan evakuasi jenazah dan pencarian black box Sukhoi Superjet (SSJ) 100 yang menabrak Gunung Salak. Namun,
BERITA TERKAIT
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi