Federasi Guru Laporkan Prabowo-Hatta ke Bawaslu
Guru Sudah Meninggal pun Dikirimi Surat

jpnn.com - JAKARTA - Para guru lewat Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) akhirnya secara resmi melaporkan dugaan pelanggaran kampanye pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Langkah pelaporan dilakukan setelah sebelumnya sejumlah guru di Gunung Kidul, Yogyakarta, menerima surat yang berisi permintaan memenangkan pasangan capres yang diusung Koalisi Merah Putih tersebut, beberapa waktu lalu.
"Kami melaporkan kubu Prabowo-Hatta karena surat atas nama mereka. Laporan atas dugaan kampanye di lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan tempat yang dilarang dijadikan tempat kampanye," ujar Sekretaris Jenderal FSGI, Retno Listyarti, di Gedung Bawaslu, Jakarta, Kamis (26/6).
Surat dapat dikategorikan melanggar aturan kampanye karena menurut Retno, di dalamnya memuat visi misi capres Prabowo-Hatta dan ajakan memilih yang bersangkutan pada pemungutan 9 Juli mendatang.
"Ini sudah bentuk politisasi guru dan sekolah," katanya.
Menurut Retno, selain para Guru di Gunung Kidul, sekolah dimana ia menjabat sebagai kepala sekolah, yakni Sekolah Menengah Atas (SMA) 76, Jakarta Timur, juga menerima surat yang sama.
Surat diterima pada Senin (23/6/). Namun terdapat beberapa yang belum terdistriibusi, sehingga dapat dijadikan barang bukti pelaporan ke Bawaslu.
"Bahkan, ada surat dengan nama penerima yang sudah pensiun dan meninggal dunia," katanya.
JAKARTA - Para guru lewat Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) akhirnya secara resmi melaporkan dugaan pelanggaran kampanye pasangan calon presiden
- Astaga! Banyak Nama Terungkap dalam Sidang Dugaan Korupsi Mbak Ita
- Gaji sebagai Honorer Langsung Dihentikan, tetapi Bikin Senang
- Kasus Viral Ini Harus jadi Pelajaran Seluruh PPPK, Jangan Main-main
- Sidang Dakwaan Mbak Ita, Jaksa KPK Soroti Peran Suaminya sebagai Perantara
- Penyebab Utama Kartu Tes PPPK Tahap 2 Belum Bisa Dicetak, Jangan Panik ya
- Jaksa KPK Tuding Mbak Ita Potong Hak ASN Pemkot Semarang