Fee Based Income Perbankan Turun
Rabu, 22 Oktober 2008 – 13:58 WIB
Menurut dia, pembiayaan L/C ekspor/impor yang bersifat jangka pendek, sangat cocok untuk optimalisasi valas. Sedangkan pembiayaan jangka panjang, misal untuk investasi, akan banyak dihindari perbankan karena tingkat fluktuasi yang diperkirakan masih cukup tinggi. ''Kalau untuk investasi, lebih baik pakai rupiah saja,'' ujarnya.
Baca Juga:
Sementara itu, untuk tetap mempertahankan kinerja fee based income, BNI akan berupaya menambah nasabah yang menjalankan transaksi ekspor/impor, juga dengan menambah jaringan di luar negeri.
Selain 978 cabang dalam negeri, BNI juga memiliki cabang di pusat bisnis dunia seperti New York, London, Tokyo, Hongkong, dan Singapura, serta jaringan 900 bank koresponden di seluruh dunia.
Sektor lain yang juga terus digenjot oleh BNI adalah transaksi pembayaran Visa on Arrival (VoA) untuk para turis yang datang ke Indonesia.
JAKARTA - Sektor perbankan tak hanya menghadapi ancaman kekeringan likuiditas (liquidity squeez). Sektor bisnis intermediasi itu juga menghadapi
BERITA TERKAIT
- Bank bjb Syariah Bidik Sektor Pendidikan, Kesehatan dan UMKM
- Puluhan Peserta dari Berbagai Kota Ikut Pelatihan yang Digelar Olahkarsa Inovasi Indonesia
- Harga Emas Antam Hari Ini Senin 8 Juli 2024 Naik Tipis
- Lepas Ekspor UKM Yogyakarta, Zulhas: Kemendag Komitmen Dorong UKM Tingkatkan Ekspor
- Bebaskan Generasi Muda dari Jeratan Pinjol, Pegadaian Hadirkan Program Si Gemas
- Kisah Frans Faisal Kelola Bisnis Mama Fuji Lewat Medsos, Omzetnya Fantastis