Fee ke Politisi Diduga dari Pembebasan PPN Daging Sapi
Negara Dirugikan Akibat Daging Diklasifikasikan Jeroan
Senin, 11 Februari 2013 – 00:00 WIB
Meujuk pada data DJBC, jumlah impor daging keempat perusahaan itu selama periode Januari 2010-Juni 2011 adalah 13.453.271,13 kg. Sementara data Barantan mencapai 28.331.263,72 kg. Artinya, data impor daging di DJBC ternyata 14,9 ribu ton lebih rendah dr data Barantan.
Sedangkan untuk impor jeroan/daging sisa, data DJBC mencatat angka 30.993.006,85 kg, sementara data Barantan 7.841.980,59 kg. Artinya, data DJBC 23,2 ribu ton lebih besar dr Barantan.
"Karena harga CIF daging sapi lebih mahal dari jeroan/daging sisa, jelas negara kehilangan penerimaan bea masuk. Dokumen yang sy peroleh menyebutkan negara kehilangan potensi penerimaan bea masuk, PPN dan PPh sebesar Rp 48,5 milyar. Angka itu baru untuk empat importir," bebernya.
Jadi, kata Dradjad menegaskan, bisa dikatakan sogokan untuk oknum-oknum parpol dan non-parpol itu dibiayai dari pembebasan PPN. "Para penegak hukum sebaiknya mulai menyelidiki dan menyidik pembebasan PPN ini," pinta Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
JAKARTA - Ekonom Dradjad H Wibowo membongkar patgulipat di balik impor daging sapi. Menurutnya, kasak-kusuk tidak hanya dalam hal penentuan kuota
BERITA TERKAIT
- Lemkapi Sebut Perbuatan AKP Dadang Telah Menurunkan Muruah Kepolisian
- Mendes PDT Yandri Susanto Lihat Potensi Besar Desa Ada di Sini
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Terbaru Polisi Tembak Polisi, Diduga Pembunuhan Berencana, Kapolri Beri Perintah Tegas
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC