Fee Kemacetan
Oleh Dahlan Iskan
Sejak itu saya selalu ikuti cara mengemudi beliau. Kaki kiri injak kopling kalau lagi diperlukan saja.
Itu akan menghemat rem. Penurunan kecepatan tidak dengan rem, tetapi dengan gigi yang lebih rendah.
Beliau tidak hanya mengajari saya berbisnis. Juga bagaimana berkarakter.
Selama berhati-hari menjelajah jalan raya di Inggris saya tidak pernah menemukan medan yang sulit. Tidak ada tanjakan seperti di Sumba. Atau Sumut. Atau Toraja. Atau di Yellowstone. Atau di Rocky Mountain.
Juga tidak ada yang berkelok-kelok seperti di Sumba. Atau Flores --yang saya namai Kelok Seribu itu.
Di Kota London saya mendapat pengalaman baru: membayar fee kemacetan. Besarnya Rp 200.000/hari. Agar tidak menambah kemacetan di London.
Itu karena salah saya sendiri: membawa mobil dari luar kota masuk ke London.
Semula saya tidak tahu peraturan itu. Tahunya waktu mau membayar parkir.