Femen, Kelompok Perempuan Demonstran yang Menolak Euro 2012
Sempat Diusir Ibu karena Berdemo Topless
Sabtu, 30 Juni 2012 – 12:01 WIB
![Femen, Kelompok Perempuan Demonstran yang Menolak Euro 2012](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/watermark/20120630_200443/200443_942657_femen.jpg)
Para anggota Femen: Alexandra Shevchenko, Inna Shevchenko, Tatiana Zacerkovnaya, dan Sara Winter, di ruang rapat markas Femen di Kiev, Ukraina. Foto: Agung Putu Iskandar/Jawa Pos
Femen memilih Euro 2012 sebagai momen untuk menyuarakan kemarahan kepada pemerintah Ukraina yang korup dan tak adil kepada perempuan. Memilih topless sebagai bentuk kemerdekaan atas tubuh.
AGUNG PUTU ISKANDAR, Kiev, Ukraina
TANGAN kiri Rostov Kharchenko sedang memegang telepon di telinga ketika tangan kanannya menulis alamat pada secarik kertas. Lelaki yang akrab dipanggil Rosty itu lantas menyerahkan secarik kertas tersebut kepada Jawa Pos. "Jalan Mihailovskaya nomor 21," kata lelaki gempal tersebut setelah mengakhiri pembicaraan di telepon.
Alamat tersebut adalah tempat markas Femen. Tidak sembarang orang mengetahui alamat itu. Ada beberapa "jalur" yang harus dilalui sebelum mendapat kesempatan bertemu dengan mereka.
Rosty mengetahui alamat itu setelah menelepon beberapa koleganya yang kenal dengan beberapa pimpinan Femen. Sebelum alamat tersebut diberikan, Rosty menanyakan profil Jawa Pos. "Mereka tidak mau sembarangan menerima orang wawancara. Harus jelas medianya," kata Rosty.
Femen memilih Euro 2012 sebagai momen untuk menyuarakan kemarahan kepada pemerintah Ukraina yang korup dan tak adil kepada perempuan. Memilih topless
BERITA TERKAIT
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis