Femen, Kelompok Perempuan Demonstran yang Menolak Euro 2012

Sempat Diusir Ibu karena Berdemo Topless

Femen, Kelompok Perempuan Demonstran yang Menolak Euro 2012
Para anggota Femen: Alexandra Shevchenko, Inna Shevchenko, Tatiana Zacerkovnaya, dan Sara Winter, di ruang rapat markas Femen di Kiev, Ukraina. Foto: Agung Putu Iskandar/Jawa Pos

Karena masih pagi, di ruang utama terlihat kasur portabel masih digelar. Seorang perempuan dengan hot pants terlihat bangun tidur. Di salah satu dinding terdapat gambar the Vitruvian Men.

Tapi, di tangan aktivis Femen, lukisan agung karya pelukis kondang Leonardo da Vinci pada abad ke-15 itu dipelesetkan. Wajahnya diganti dengan wajah perempuan yang telanjang bulat. Khas Femen. "Kita wawancara di sini saja," kata Inna, lantas menunjuk ruang rapat.

 

Ruang rapat cukup kecil. Luasnya hanya 2 x 3 meter persegi. Tapi, ruang rapat tersebut cukup rapi dan manis. Di dinding utama ditempel berita-berita dari berbagai negara yang menampilkan foto-foto para aktivis Femen. Tentu saja tanpa sehelai benang pada badan bagian atas. Mulai koran Italia Gazetta hingga Weekly Ukraine, Ukraina.

 

Di salah satu sudut ruangan terdapat lambang Femen berupa dua bulatan kuning dan biru. "Lambangnya simpel kan? Artinya apa lagi kalau bukan payudara," kata Alexandra Shevchenko, lantas tersenyum.

Femen memilih Euro 2012 sebagai momen untuk menyuarakan kemarahan kepada pemerintah Ukraina yang korup dan tak adil kepada perempuan. Memilih topless

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News