Femen, Kelompok Perempuan Demonstran yang Menolak Euro 2012

Sempat Diusir Ibu karena Berdemo Topless

Femen, Kelompok Perempuan Demonstran yang Menolak Euro 2012
Para anggota Femen: Alexandra Shevchenko, Inna Shevchenko, Tatiana Zacerkovnaya, dan Sara Winter, di ruang rapat markas Femen di Kiev, Ukraina. Foto: Agung Putu Iskandar/Jawa Pos
 

Femen merupakan kelompok demonstran yang didirikan pada 2008 oleh Anna Hutsol. Khusus di Ukraina, anggotanya kini 20-an orang yang semua merupakan aktivis yang siap berdemo secara topless.

Femen juga memiliki 300 anggota lain yang "berpakaian lengkap". Maksudnya, mereka turun ke jalan tanpa perlu bertelanjang dada.

 

Sudah tiga tahun mereka menyuarakan penolakan terhadap Euro 2012 yang dihelat di Ukraina dan Polandia. Mereka menganggap agenda empat tahunan itu hanya kedok bagi suporter untuk sex tourism di Ukraina. Sebagian besar aksi jalanan dihelat di Kiev meski juga dilakukan di beberapa kota lain di bekas wilayah Federasi Uni Soviet tersebut.  

 

Pada awalnya, aktivis Femen hanya berdemonstrasi biasa tanpa topless. Mereka berkirim surat ke Presiden UEFA Michel Platini agar kampanye antirasisme di lapangan bola juga diikuti dengan kampanye antiprostitusi.

Femen memilih Euro 2012 sebagai momen untuk menyuarakan kemarahan kepada pemerintah Ukraina yang korup dan tak adil kepada perempuan. Memilih topless

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News