Femke Den Haas; 'Terdampar' di Indonesia demi Urusi Binatang
Sedih Lihat Orang Utan Dibantai untuk Kelapa Sawit
Selasa, 29 November 2011 – 18:08 WIB
"Tidak masalah. Sebab, saya selalu cuci tangan. Toxo itu dari feses, saya tidak pegang itu," imbuh dia.
Dokter hewan (veterinary nurse) lulusan Leiden University, Belanda, tersebut juga menyatakan tidak menggunakan berbagai vaksin untuk kehamilannya. Perempuan bersuami orang Indonesia itu tidak ingin ada jarak antara dirinya dan binatang. Apalagi, di rumahnya juga ada 19 binatang.
Yakni, seekor anjing berusia 16 tahun yang dia bawa dari Belanda, enam anjing biasa, dan 12 kucing hasil penyelamatan. Femke lantas menceritakan alasannya sangat tertarik dengan binatang.
Semuanya berawal saat dia masih berusia sekitar enam tahun. Ketika itu dia dan keluarga yang sedang berada di salah satu pantai di Spanyol mendapati seekor kucing terluka. Hewan mamalia tersebut terjepit kayu dan sekarat.
Tidak banyak orang, apalagi perempuan, yang rela meninggalkan negaranya hanya untuk merawat binatang. Namun, itu tak berlaku bagi Femke Den Haas.
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408