Femke Den Haas; 'Terdampar' di Indonesia demi Urusi Binatang
Sedih Lihat Orang Utan Dibantai untuk Kelapa Sawit
Selasa, 29 November 2011 – 18:08 WIB
Femke semakin "betah" di Indonesia setelah 3,5 tahun di PPS Tegal Alur dan mendirikan Jakarta Animal Aid Networks (JAAN) pada 2008. Bagi dia, ibu kota memiliki masalah binatang paling banyak. Beberapa isu yang diangkat ketika JAAN berdiri adalah kuda untuk andong.
Femke bukan tidak setuju dengan alat transportasi itu. Tetapi, dia melihat, banyak pemilik andong yang kurang paham merawat kuda. Misalnya, kuku kuda dibiarkan panjang hingga luka yang dirawat, tetapi dengan pengobatan secara kejam. "Ada yang mengobati luka dengan membakarnya pakai serbuk hitam baterai," kenangnya, lantas mengembuskan napas panjang.
Tidak mudah memang membuat para pemilik andong mengerti. Tetapi, akhirnya pemilik andong mau menerima JAAN. Apalagi, saat dia menggratiskan berbagai biaya perawatan dengan syarat pengobatan secara kejam dihentikan.
Organisasi itu kembali mencuri perhatian saat memprotes pergelaran topeng monyet. Dia menuturkan, selama 2,5 tahun, kebanyakan waktunya digunakan untuk kampanye antitopeng monyet.
Tidak banyak orang, apalagi perempuan, yang rela meninggalkan negaranya hanya untuk merawat binatang. Namun, itu tak berlaku bagi Femke Den Haas.
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408