Fenny Martha Dwivany, Penemu Formulasi Pelambatan Pematangan Pisang
Menang di Paris seperti Artis Peraih Piala Oscar
Sabtu, 24 November 2012 – 20:02 WIB
Setelah penelitiannya menunjukkan progres positif, Fenny mulai berani "memamerkan" ke pihak luar kampus, termasuk ke lembaga internasional. Bahkan, rintisan penelitian Fenny kemudian mendapat pengakuan dan meraih penghargaan Science Fellowship for Women dari UNESCO bekerja sama dengan perusahaan kosmetik L"Oreal Paris.
"Itu penghargaan untuk ilmuwan muda dengan usia maksimal 35 tahun. Waktu itu saya berusia 34 tahun," kata Fenny.
Selain Fenny, dari Indonesia ada tiga peneliti muda yang berhak mendapat beasiswa sains Unesco-L"Oreal. Keempatnya lalu diikutsertakan dalam kompetisi peneliti muda Young Women in Life Science International Fellowship di Paris pada 2007. Pada awalnya, Fenny merasa minder karena penelitiannya sangat sederhana. Sedangkan, yang lain berat-berat. Misalnya, meneliti penyakit kanker.
Namun, ternyata ide penelitian Fenny tentang pisang justru menarik perhatian juri. Penelitian Fenny pun dinyatakan sebagai pemenang. Menurut juri, gagasan pelambatan pematangan pisang yang terkesan lokal mempunyai dampak global. Apalagi, pisang masuk kategori makanan pokok dunia selain gandum, padi, dan jagung.
Dosen Fakultas Biologi ITB Fenny Martha Dwivany menemukan metode melambatkan pematangan pisang. Temuannya itu mendapat penghargaan Science Fellowship
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara