Fenny Martha Dwivany, Penemu Formulasi Pelambatan Pematangan Pisang
Menang di Paris seperti Artis Peraih Piala Oscar
Sabtu, 24 November 2012 – 20:02 WIB
Atas prestasinya itu, Fenny terbang ke Paris untuk menerima hadiah USD 40.000. "Bagi saya, penghargaan itu seperti artis yang meraih Piala Oscar," kenang Fenny. Selain hadiah uang, sejak 2010 Fenny ditunjuk menjadi salah seorang juri kompetisi yang diprakarsai perusahaan kosmetik dunia itu.
Pulang dari Paris, Fenny melanjutkan penelitian tentang pisang. Dia menyadari, jika terus mengembangkan biji pisang melalui rekayasa genetika, kontroversi akan muncul. Selain masih membutuhkan banyak uji coba, masyarakat belum tentu bisa menerima pisang hasil rekayasa genetika.
Fenny lalu mengubah penelitiannya melalui pisang yang sudah matang, namun direkayasa agar berdaya tahan lebih lama. Ide itu diperoleh setelah dia mengikuti Sokendai Winter School di Jepang atas undangan JAXA (Japan Aerospace Exploration Agency) dan LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Pusat Antariksa Nasional). "Proposal saya terkait space biology lagi-lagi diajukan sebagai wakil Indonesia dalam program itu," terang dia.
Dari program di Jepang itu, Fenny mulai tahu bahwa ilmu fisika juga bisa mendukung penelitiannya. Dia kemudian memanfaatkan ruang hampa di JAXA untuk merekayasa pematangan pisang. Pisang yang matang pada prinsipnya bernapas dengan oksigen (O2). Begitu pisang itu disemprot CO2 (karbondioksida), enzim yang mereaksi pematangan pisang bisa dihambat.
Dosen Fakultas Biologi ITB Fenny Martha Dwivany menemukan metode melambatkan pematangan pisang. Temuannya itu mendapat penghargaan Science Fellowship
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara