Fenomena Berbagi Foto dan Data Diri Anak di Media Sosial, Keamanan Digital Dipertanyakan
Menurut Norton Cyber Security Insights Report 2021, sekitar 46 persen orang tua di seluruh dunia pernah membagikan foto atau video anak mereka di media sosial dalam sebulan terakhir. Banyak dari orang tua yang tidak menyadari bahwa tindakan tersebut bisa menempatkan anak dalam situasi yang berbahaya (Norton, 2021). Pew Research Center juga menemukan bahwa hanya 34 persen orang tua yang mengambil langkah-langkah untuk melindungi informasi anak mereka di media sosial (Pew Research Center, 2021). Ini menunjukkan bahwa masih banyak orang tua yang perlu lebih sadar akan pentingnya menjaga privasi digital anak-anak mereka.
Contoh Kasus di Indonesia
Di Indonesia, beberapa kasus telah menunjukkan betapa rentannya data anak-anak yang dibagikan secara online. Sebagai contoh, pada 2020, seorang ibu di Jakarta mengalami pencurian identitas anaknya setelah secara rutin membagikan foto dan informasi pribadi di media sosial. Data tersebut digunakan oleh penipu untuk membuat akun palsu yang kemudian digunakan untuk menipu kerabat dan teman-teman keluarga tersebut. Kejadian ini tidak hanya menyebabkan kerugian finansial tetapi juga menimbulkan trauma psikologis bagi keluarga tersebut.
Kasus lain melibatkan seorang remaja yang menjadi korban perundungan daring setelah orang tuanya membagikan foto dan informasi pribadi tentang kehidupannya. Data tersebut digunakan oleh pelaku perundungan untuk mengintimidasi dan mempermalukan remaja tersebut di depan teman-temannya. Insiden ini menunjukkan bahwa risiko berbagi informasi pribadi anak di media sosial bisa berdampak serius pada kesehatan mental anak-anak.
Apa yang Bisa Dilakukan?
Kerja sama semua pihak perlu dilakukan untuk mengatasi masalah ini termasuk pemerintah, penyedia layanan TIK, dan sekolah. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil untuk melindungi data dan privasi digital anak Anda:
1. Edukasi dan Kampanye Kesadaran
Mengadakan kampanye yang mengedukasi orang tua tentang pentingnya menjaga privasi digital dan risiko berbagi informasi pribadi di media sosial adalah langkah penting. Contohnya, melalui media massa, seminar, atau workshop yang mengajarkan praktik keamanan digital. Pemerintah dan organisasi non-pemerintah dapat bekerja sama dalam menyebarkan informasi ini melalui berbagai saluran, termasuk media sosial itu sendiri.
Orang tua harus menjadi teladan yang baik dalam penggunaan media sosial dan menjaga privasi digital.
- Menko Pratikno Ingatkan Kasus Remaja di Solo yang Belajar Merakit Bom dari Internet
- Waka MPR Dorong Pemanfaatan Medsos untuk Bangun Ketertarikan Masyarakat Terhadap Museum
- Mbak Rerie Sebut Pemanfaatan Medsos Penting untuk Tingkatankan Daya Tarik Museum
- 5 Langkah Melindungi Data Pribadi saat Transaksi Digital
- Berkat Ulasan Positif Influencer, Bingxue Jadi Trending Topik di X
- ISACA Indonesia Dorong Penguatan Keamanan Digital dan Tata Kelola Teknologi