Fenomena Langka, Ada Parit “Berdarah” di Kalimantan Utara
Rizal yang semakin penasaran kemudian keluar untuk mengambil foto parit tersebut.
“Langsung aja saya upload ke Facebook. Kan jarang-jarang, tuh,” ucapnya.
Unggahannya ternyata dikomentari warga. Sebab, kawasan parit tersebut sebelumnya sudah pernah berwarna merah.
“Kalau itu, saya kurang tahu. Cuma, dari komentar yang ada, sebelumnya sudah pernah. Mungkin waktu itu ada yang buang limbah atau bekas cat,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Laboratorium Kualitas Air Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Borneo Tarakan Encik Weliyadi mengatakan, harus dilakukan pengambilan data sampel untuk mengetahui penyebab fenomena itu.
Menurutnya, munculnya fenomena air berdarah tersebut bisa saja terjadi karena tumpahan bahan kimia tertentu.
Namun, fenomena tersebut bisa saja terjadi karena terjadinya blooming alga dari spesies plankton tertentu.
Encik mengatakan, plankton merupakan hewan jasad renik yang hidup di perairan.
Warga RT 11, Kelurahan Pamusian, Kalimantan Utara dihebohkan dengan perubahan warna air parit di kawasan itu.
- Pelantikan Sekda Kota Tarakan Dinilai Langgar Perpres
- Pria Penyerang Polres Tarakan Tewas Ditembak Polisi
- Mencoreng Nama Baik Polri, Enam Personel Polda Kaltara Dipecat Secara Tidak Hormat
- Legenda Bulu Tangkis Indonesia Meriahkan Turnamen KJA Open 2023
- Tok, Pembunuh Arya Gading Ramadhan Dihukum Mati
- Wanita Muda asal Sukabumi Tewas di Tarakan, Leher Terlilit Kabel