Fenomena Suara Dentumen di Beberapa Daerah Ternyata Disebabkan Hal Ini
Lapisan inversi merupakan sesuatu yang biasa dan normal terjadi dalam dinamika atmosfer.
Inversi dapat terjadi di dekat permukaan hingga lapisan batas sampai dengan 5 kilometer (km), bahkan terjadi pada ketinggian sekitar 17 km (tropopause), dan luasnya bervariasi dari skala lokal hingga regional.
Lapisan inversi menahan pengangkatan udara ke atas (konveksi) sehingga dapat mengakibatkan terkumpulnya energi di dekat permukaan dan dilepaskan dalam bentuk thunderstorm yang kuat.
Lapisan inversi juga dapat menyebabkan cuaca yang berkabut dan menahan polutan berada di dekat permukaan. Lapisan inversi dapat menyebabkan suara dipantulkan atau di belokan sampai ke tempat yang lebih jauh.
Hingga saat ini, tidak ada bukti jika suara yang dipantulkan lapisan inversi dapat memecahkan kaca.
Keberadaan lapisan inversi juga perlu dibuktikan dengan data, misalnya dari pengukuran radiosonde (alat pengukur profil vertikal atmosfer yang diterbangkan balon) atau alat lainnya.
Energi suara yang merambat akan mengalami pelemahan yang cepat bersama jarak, apalagi jika mengalami pemantulan, di mana sebagian besar energi akan diserap atau diteruskan.
Untuk memecahkan kaca diperlukan energi suara yang cukup kuat, shock, blast, atau proses resonansi dengan frekuensi yang tepat.
Fenomena suara dentuman yang muncul di sejumlah daerah Indonesia, mendapat tanggapan dari LAPAN
- Misteri Suara Dentuman di Sumenep, BMKG Kantongi Data Seismograf
- Analisa LAPAN soal Hujan Disertai Angin di Depok, Badai Bakal Berlanjut?
- Suara Dentuman di Patal Senayan Bikin Heboh, Terdengar 3 Kali, Ternyata
- Siti Zuhro Berharap Presiden Bahas Hal ini Pada Pidato Kenegaraan
- Lapan Menjelaskan Fenomena Matahari Tampak Memutih, Perhatikan Efeknya
- Heboh Penampakan Benda Bercahaya di Langit Kota Bandung, Begini Kata Lapan