Fera Arsiantie, Perempuan di Balik Pembelian 17 Tank Amfibi Rusia
Deg-degan Tiga Minggu Menunggu Kapal Datang
Sabtu, 18 Desember 2010 – 10:11 WIB
Bergelut di pekerjaan lelaki tidak membuat Fera cepat menyerah. Yang membuat dirinya bertahan pada profesi itu justru karena pekerjaannya lain daripada yang lain. Semua dilakukan atas nama negara, sehingga mau tidak mau dirinya harus mempunyai jiwa nasionalisme yang tinggi untuk bisa memberikan yang terbaik bagi TNI. Apalagi, sudah menjadi rahasia umum, negara tidak memiliki banyak anggaran untuk membenahi alutsista.
Tantangan itulah yang membuat Fera terlecut untuk memberikan yang terbaik untuk negara. Dia menyatakan cukup miris melihat TNI yang terpaksa beroperasi dengan peralatan lama dan tua. "Karena itu, apa pun rintangannya tetap harus dilalui dengan baik," tegasnya.
Tantangan itu juga langsung didapatkan dirinya saat masuk ke PT Citra Persada pada 2008. Dia langsung menangani pembelian tank BMP-3F yang konon sudah lama diagendakan tapi selalu gagal terwujud. "Saya sampai menjuluki tank itu sebagai baby saya," paparnya lantas tertawa.
Direktur PT Citra Persada Indra S. Djani memberikan acungan jempol kepada prestasi Fera itu. Dia menilai, wanita asli Surabaya tersebut bukanlah wanita karir biasa. Sebab, dia berani menggeluti bidang yang jarang ditempati kaum wanita. Oleh sebab itu, perusahaan mewakilkan sepenuhnya proyek prestisius tersebut kepada tim yang digawangi Fera. "Terbukti, dia berhasil menembus bisnis yang sulit dengan memasukkan 17 tank amfibi BMP-3F untuk marinir," ucapnya bangga. (*/c5/ari)
Tentara Nasional Indonesia (TNI) terus menambah persenjataan. Sebanyak 17 tank amfibi BMP-3F didatangkan dari Rusia dan diserahkan secara resmi pada
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408