Ferdinand Curiga Ada Operasi Selamatkan Anies dari Kasus Formula E yang Diusut KPK
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Mandiri Ferdinand Hutahaean curiga ada upaya mengaburkan informasi terkait pengusutan dugaan korupsi proyek Formula E oleh KPK.
Ferdinand juga melihat ada penggiringan opini bahwa lembaga antirasuah itu telah menghentikan pengusutan dugaan korupsi penyelenggaraan event balap mobil listrik yang digagas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Tampaknya ini ada operasi di balik layar untuk menyelamatkan Anies secara opini maupun dalam proses hukum yang sebenarnya," ucap Ferdinand kepada JPNN.com, Sabtu (13/11).
Namun, dia sudah mengetahui bahwa pengusutan dugaan rasuah dalam proyek Formula E oleh KPK belum berhenti.
"Plt jubir KPK sudah menjelaskan bahwa Formula E terus diusut, tidak dihentikan," tandas mantan politikus Partai Demokrat itu.
KPK pun menyadari ada pihak yang mencoba menggiring opini kasus dugaan rasuah pelaksanaan Formula E.
Lembaga antirasuah mengingatkan bahwa timnya sedang bekerja mencari bukti dan bahan keterangan.
"Menanggapi simpang-siurnya informasi di masyarakat terkait penanganan perkara Formula E bahwa kami memastikan penyelidikan KPK terhadap penyelenggaran Formula E masih berproses," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Sabtu (13/11).
Fikri menjelaskan penyelidik masih terus mendalami berbagai data dan informasi, serta mengumpulkan keterangan yang dibutuhkan.
Ferdinand Hutahaean curiga ada operasi selamatkan Anies Baswedan dari kasus Formula E yang diusut di KPK.
- KPK Menyita Aset Senilai Rp1,2 T terkait Kasus Korupsi Akuisisi PT Jembatan Nusantara
- Jenderal Polri Bintang Dua Ini Tegaskan Kasus Firli Bahuri Segera Tuntas
- Akal Bulus BI, CSR Dialirkan ke Individu Lewat Yayasan, Ada Peran Heri Gunawan dan Satori?
- KPK Jebloskan Tersangka Korupsi Shelter Tsunami NTB ke Sel Tahanan
- KPK Usut PSBI, Misbakhun: Tak Ada Transferan Dana dari BI ke Anggota Komisi XI DPR RI
- Petrus Sebut Hasto Tumbal Politik, KPK Jadi Tunggangan 'Partai Perorangan' Jokowi