Ferdinand Demokrat Sebut PSI Partai Ingusan

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno (BPN Prabowo - Sandi) Ferdinand Hutahaean menyatakan, pihaknya tengah mempertimbangkan langkah hukum terhadap Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang baru saja merilis penghargaan bertitel Kebohongan Awal Tahun. PSI belum lama ini memberikan Kebohongan Award kepada Prabowo, Sandiaga, serta politikus Partai Demokrat (PD) Andi Arief.
Ferdinand mengatakan sejauh ini opsinya adalah memidanakan PSI. Terlebih, piagam Kebohongan Award ditandatangani oleh Ketua Umum PSI Grace Natalie dan sekretaris jenderalnya, Raja Juli Antoni.
"Sampai hari ini kami masih memikirkan mengenai apa akan melaporkan secara pidana apa yang dilakukan Grace Natalie bersama PSI,” ujar Ferdinand kepada JawaPos.com, Sabtu (5/1). Baca juga: PSI Berikan Kebohongan Award untuk Pernyataan Lebay Prabowo
Namun, kata Ferdinand, ada juga opsi untuk membiarkan PSI. Ketua Divisi Advokasi dan Hukum PD itu mengatakan, opsi membiarkan PSI didasari pertimbangan untuk tidak memberikan panggung kepada partai baru itu.
"Kami tidak mau memberi panggung ke PSI, karena partai ingusan ini kan butuh panggung juga untuk menjadi perbincangan di panggung politik," tuturnya.
Meski demikian Ferdinand menegaskan bahwa berdasar kajian PD, perbuatan PSI itu telah memenuhi unsur pidana. “Bagi kami perlakuan mereka sesuatu yang tidak patut dilakukan di dalam fatsun dan adab politik," pungkas Ferdinand.(jpc/jpg)
Ferdinand Hutahaean menyatakan, partainya tengah mempertimbangkan langkah hukum terhadap PSI yang baru saja merilis penghargaan Kebohongan Awal Tahun.
Redaktur & Reporter : Antoni
- NasDem Menghormati Jika Jokowi Pilih Gabung PSI
- Apakah Jokowi Akan Bergabung dengan PSI? Begini Analisis Pakar
- Sinyal Jokowi Gabung PSI Makin Kuat, Golkar: Pasti Ada Hitungan Politik
- Menakar Potensi Kolaborasi Politik Jokowi dan PSI Menuju 2029
- Mudik Gratis, PSI Berangkatkan Ratusan Pemudik Naik Bus dan Kereta
- Bela Jokowi, Jubir PSI Sebut PDIP Gunakan Provokasi dan Fitnah untuk Meraup Simpati