Ferdinand Demokrat Tuding PSI Bawa Misi Membenci Orde Baru
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat (PD) Ferdinand Hutahaean menuding Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengusung misi membenci Orde Baru (Orba). Tudingan Ferdinand didasari usul PSI agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat calon presiden dan calon wakil presiden tentang korupsi era Orba.
"Saya melihat semangat yang dibangun PSI di dalam usulan itu bukan soal niat pemberantasan korupsi tapi soal kebencian dan menyerang Orde Baru. Ini yang tidak boleh," ujar Ferdinand kepada JawaPos.com, Jumat (6/12).
Anak buah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menegaskan, pembicaraan soal korupsi tidak bisa hanya difokuskan pada Orba saja. Sebab, hingga saat ini korupsi masih merajalela.
"Jadi, PSI kalau mau bicara korupsi bicaralah tentang pencegahannya dan penindakannya, bukan bicara di Orde Baru terjadi," katanya.
Menurut Ferdinand, jika pembicaraan soal korupsi difokuskan pada era Orba saja maka bisa saja pihak lain mengusulkan materi debat soal Orde Lama (Orla). "Misalnya debat tentang PKI dan pemberontakannya beserta antek-anteknya. Ini juga penting agar kaum milenial sekarang tidak buta sejarah," ungkapnya.
Karena itu Ferdinans menyarankan kepada PSI agar memikirkan usul itu secara matang. “Agar tidak menjadi bensin yang tersulut api," tagasnya.
Sebelumnya Sekretaris Jenderal Raja Juli Antoni mengusulkan korupsi era Orba dimasukkan dalam materi debat capres. Anggota KPU Viryan Aziz merespons usul itu dan akan mempertimbangkannya.
“Nanti akan jadi catatan dan masukan kami yang akan dibahas," katan Viryan.(gwn/JPC)
Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat (PD) Ferdinand Hutahaean menuding Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengusung misi membenci Orde Baru (Orba).
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jubir PSI: PDIP Pengusul PPN 12%, Sekarang Mau Jadi Pahlawan Kesiangan
- Kenaikan PPN 12 Persen, Marwan Cik Asan Mendukung karena Ada Perlindungan bagi Masyarakat Bawah
- Berita Duka, Ketua Demokrat SBD Johanis Ngongo Ndeta Meninggal Dunia
- PSI DKI Jakarta Ucapkan Selamat Kepada Pramono-Rano
- Bertemu Dubes Norwegia, Menhut Singgung MoU Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca
- Abdul Rachman Thaha Gabung ke Demokrat, Ada Faktor Anwar Hafid