Ferdinand Minta TNI Bongkar Fakta-Fakta di Balik Peristiwa 1965
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Ferdinand Hutahaean menyarankan TNI untuk membongkar fakta-fakta di balik peristiwa yang melibatkan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1965.
Hal itu menurut Ferdinand, perlu dilakukan agar isu PKI tidak dijadikan bahan untuk menyerang pemerintah dan digunakan untuk mencari panggung setiap tahunnya.
"Tidak lagi ada kelompok-kelompok yang menjadikan isu tentang PKI ini menjadi isu tahunan yang dijual untuk mencari panggung politik," kata Ferdinand saat dihubungi JPNN.com, Selasa (5/10).
Menurut Ferdinand, TNI perlu mengadakan diskusi melalui lembaga yang dimilikinya agar fakta sesungguhnya terkait isu PKI bisa terungkap.
Mantan politikus Partai Demokrat itu juga menyakini fakta-fakta yang ada di tengah masyarakat saat ini tidak sepenuhnya benar.
"Data informasi yang diberikan kepada publik selama ini menurut saya memang tidak sesuai fakta. Karena apa? PKI dalam melakukan aksinya sekali pun tidak pernah berbicara tentang mendirikan negara komunis," lanjutnya.
Menurut dia, rakyat pasti juga bertanya-tanya tentang posisi Soeharto dalam peristiwa G30S/PKI itu.
"Orang bertanya-tanya tentang posisi Soeharto, tentang perbedaan pendapat antara jenderal-jenderal dengan Soekarno. Nah, ini ada apa sesungguhnya," jelasnya.
Pada hari ulang tahun TNI, Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Ferdinand Hutahaean menyarankan TNI untuk membongkar fakta-fakta dibalik peristiwa yang melibatkan PKI pada tahun 1965
- 3 Kapal Perang China Berlabuh di Jakarta, Ada Apa?
- TNI AD Mengerahkan 58 Ribu Prajurit Bantu Polri Mengamankan Nataru
- Pastikan Keamanan Natal, Irjen Iqbal Kunjungi Sejumlah di Gereja di Pekanbaru
- KAI Prioritaskan Kenyamanan dan Keamanan Penumpang saat Nataru
- Mayjen Yusri Nuryanto Ungkap Jumlah Anggota TNI Terlibat Narkoba Selama 2022-2024
- Kronologi Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Hilang sebelum TNI-Polri Tembak Mati Komandan KKB