Ferdy: Jokowi Sangat Lemah Manajemennya Mengurus COVID-19
jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Alpha Research Database Indonesia Ferdy Hasiman menilai, sejumlah kebijakan pemerintah untuk meminimalisir penyebaran virus Corona (COVID-19) tidak efektif.
Antara lain soal social distancing, bekerja, belajar, dan beribadah di rumah, terbukti masih banyak masyarakat keluar rumah dan malah memanfaatkan waktu untuk berlibur.
"Saya kira itu terjadi karena aturan tanpa disertai sanksi. Padahal, aturan itu akan efektif kalau disertai paksaan. Jadi, Jokowi ini sangat lemah manajemennya mengurus Covid-19. Kebijakannya setengah hati dan lebih mengedepankan pertimbangan ekonomi daripada kemanusian," ujar Ferdy di Jakarta, Senin (23/3).
Ferdy mendukung jika pemerintah akhirnya mengambil kebijakan lockdown, terutama untuk DKI Jakarta. Karena daerah ibu kota menjadi kawasan dengan jumlah pasien tertinggi.
Ferdy meyakini lockdown mampu meminimalisir virus corona tidak semakin menyebar ke daerah lain dan penanganannya juga dapat lebih pasti.
"Jadi, tidak seperti sekarang, orang serba tak pasti kapan mulai kerja, kapan mulai berusaha, karena korban semakin hari semakin bertambah," ucapnya.
Ferdy lebih lanjut mengatakan, ketika lockdown diberlakukan maka kebutuhan logistik masyarakat perlu diperhitungkan secara matang.
Stok pangan di Bulog harus memadai, paling tidak untuk beberapa bulan ke depan.
Peneliti Alpha Research Database Indonesia Ferdy Hasiman melontarkan kritik keras ke Presiden Jokowi terkait penanganan wabah virus corona COVID-19.
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Jokowi Seharusnya Tidak Memanfaatkan Prabowo Demi Kepentingan Politik Pribadi
- Prabowo dan Jokowi Bertemu di Surakarta, Lalu Makan ke Angkringan
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan