Ferdy Sambo Kaget Melihat CCTV, Ternyata Tidak Sesuai dengan Skenario

Ferdy Sambo Kaget Melihat CCTV, Ternyata Tidak Sesuai dengan Skenario
Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi, saat menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Foto: arsip JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Ferdy Sambo mengakui bahwa dirinya tidak menyangka CCTV di Kompleks Duren Tiga menunjukkan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) masih hidup ketika dirinya tiba di kediamannya.

Hal itu disampaikan Sambo dalam persidangan sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Jumat.

“Saya tidak terpikirkan ada gambar seperti itu, Yang Mulia,” kata Ferdy Sambo.

Sambo mengakui bahwa pada awalnya dia merasa tidak masalah apabila CCTV di Kompleks Duren Tiga diperiksa oleh para penyidik, karena dia meyakini tidak ada rekaman yang dapat merusak skenarionya saat itu.

“Waktu tanggal 9 itu belum ada niatan saya untuk menghindari skenario itu, karena saya yakin bahwa CCTV tidak menyorot ke dalam (area rumah), Yang Mulia,” kata Sambo.

Akan tetapi, ternyata terdapat rekaman yang menunjukkan Yosua masih hidup ketika Ferdy Sambo tiba di kediamannya di Duren Tiga.

Rekaman tersebut tidak selaras dengan skenario yang telah dia bangun.

Adapun skenario yang saat itu dibangun oleh Ferdy Sambo ialah terjadi peristiwa tembak menembak antara Yosua dengan Richard Eliezer atau Bharada E ketika dirinya belum tiba di Duren Tiga.

Ferdy Sambo tak menyangka ketika ada rekaman CCTV yang menyorot ke dalam area rumah saat terjadi pembunuhan Brigadir J.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News