Feri Tabrak Dermaga, 70 Luka
Jumat, 11 Januari 2013 – 06:29 WIB
NEW YORK – Feri penumpang Seastreak Wall Street celaka saat hendak berlabuh dan merapat di Dermaga 11 East River, Manhattan, Kota New York, Rabu pagi waktu AS (9/1) atau Rabu tengah malam WIB. Akibat kecelakaan tersebut, sekitar 70 penumpang terluka. Sebelas orang di antaranya mengalami luka yang cukup serius.
Komisioner Transportasi Kota New York Janette Sadik-Khan menyatakan bahwa saat itu feri yang mengangkut 330 penumpang tersebut melaju terlalu cepat. Akibatnya, saat mendekati dermaga, kecepatan feri pun masih relatif tinggi. ’’Seastreak Wall Street melaju dengan kecepatan 20-22 kilometer per jam saat kali pertama menabrak tambatan di dermaga,’’ ungkapnya.
Menurut Sadik-Khan, feri yang baru tiba dari Atlantic Highlands, Negara Bagian New Jersey, itu tidak hanya satu kali menabrak dermaga. ’’Feri tersebut dua kali menabrak dermaga. Setelah itu, feri bisa bersandar dengan sempurna meski lambung bagian depannya mengalami kerusakan,’’ tuturnya. Dia mengatakan bahwa lambung depan sebelah kanan kapal lah yang menabrak dermaga.
Saat itu, feri nahas tersebut dinahkodai Kapten Jason Reimer. Seastreak LLC, perusahaan pemilik sekaligus yang mengoperasikan feri tersebut, menyebut Reimer sebagai pelaut yang sangat berpengalaman. Pria 35 tahun tersebut bergabung dengan Seastreak LLC sejak 1997. Tiga tahun kemudian dia menjadi kapten. ’’Dia merupakan kapten yang cakap,’’ kata James Barker, chairman Seastreak LLC.
NEW YORK – Feri penumpang Seastreak Wall Street celaka saat hendak berlabuh dan merapat di Dermaga 11 East River, Manhattan, Kota New York,
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan