Ferry: Jangan Ada Agenda Terselubung di Pansus
Sabtu, 12 Desember 2009 – 16:47 WIB
JAKARTA - Kader Golkar, Ferry Mursidan Baldan, mulai angkat bicara soal perang dingin antara Menkeu Sri Mulyani dengan Aburizal Bakrie. Menurut mantan anggota Komisi II DPR RI ini, persoalan yang diungkap Sri Mulyani adalah persoalan pribadi. "Karena itu, tidak perlu ditanggapi secara kelembagaan. Apalagi sampai menjadi beban partai," kata Ferry.
Ferry juga lalu mengkritik anggota pansus Bank Century dari Partai Golkar yang langsung bereaksi. Bahkan terkesan cenderung mau melakukan serangan balik. Menurut Ferry, itu justru tanda-tanda orang panik dan tidak dewasa dalam berpolitik.
Baca Juga:
"Jangan sampai pernyataan Sri Mulyani ini menjadi kasus baru, atau menunggangi kepentingan pengusutan skandal Bank Century yang jauh lebih besar," kata Ferry. Dikatakannya pula, jangan sampai ada kepentingan terselubung dari Pansus Bank Century. Persoalan pribadi harus bisa dipisahkan dengan Bank Century.
Dalam kaitan itu, Ferry bersama Zainal Bintang, Kamrussamad, Syamsul Zakaria dan Ariady Ahmad, membentuk Kaukus Golkar Bersih (KGB). Kaukus itu akan mengawal dan menjadi bagian dari Gerakan Indonesia Bersih (GIB). "Kami akan menemui Menkeu Sri Mulyani untuk membahas hal ini. Kalau dia memang punya data, kami akan dorong dia bawa ke penegak hukum atau ke kami, supaya semuanya menjadi clear," kata Ferry. (har/jpnn)
JAKARTA - Kader Golkar, Ferry Mursidan Baldan, mulai angkat bicara soal perang dingin antara Menkeu Sri Mulyani dengan Aburizal Bakrie. Menurut mantan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni Diberi Banyak Apresiasi Saat Evaluasi Kinerja di Kemendagri
- Kemendagri Apresiasi Kinerja Pj Gubernur Sumut, Luar Biasa
- 5 Berita Terpopuler: Pernyataan BKN Keluar, Kepastian Besaran Gaji PPPK Paruh Waktu Ada tetapi Tanpa Tunjangan, Waduh
- Gaji PPPK Paruh Waktu Rp 3,8 Juta, Jam Kerja Part Time Belum Jelas
- Peradi Masih jadi Pilihan Utama Calon Advokat Untuk Ikuti PKPA
- Masjid Indonesia Pertama di Yokohama Jepang Resmi Dibangun