Fesbuker Indonesia Tembus 51 Juta

Fesbuker Indonesia Tembus 51 Juta
Fesbuker Indonesia Tembus 51 Juta

Akan tetapi, lanjut dia, dampak buruk sosmed juga tak hanya menyerang anak-anak di usia remaja. Mereka yang terbilang dewasa pun beresiko terserang virus buruk sosmed. Salah satunya kecanduan sosmed, hingga seseorang lebih banyak di luar kehidupan sosial nyata dan betah berlama-lama di dunia maya. Hal ini dinilai buruk dan sedikit banyak mempengaruhi psikologi orang tersebut.

“Mungkin lebih banyak terjadi di Negara berkembang. Sebagai contoh, coba anda menghadiri sebuah pertemuan atau gathering. Perhatikan tangan para peserta rapat. Selama ini saya melihat kebanyakan asyik dengan gadget masing-masing,” ungkapnya.

Namun hal itu berbeda dengan kondisi di Negara maju. Menurutnya, penduduk Negara maju memiliki pemahaman penggunaan gadget teknologi yang lebih dalam. Artinya, mereka tahu kapan harus menggunakan gadget dan kapan menghindarinya. Karenanya, perlu ada penanaman mind set pengertian atau pemahaman dari penggunaan sosmed.

“Kapan dan bagaimana seseorang bisa menggunakan sosmed. Karena kalau sudah kecanduan itu tidak bisa direm. Memang ada dampak buruk sosial sekaligus dampak positifnya. Buruknya orang bisa lupa daratan,” tutur Eka.

BOGOR- Masyarakat Indonesia sedang keranjingan bersosialita di dunia maya. Sebagai Negara berkembang, Indonesia ternyata selalu berada di lima besar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News