Festival Air Renggut 378 Nyawa

Festival Air Renggut 378 Nyawa
FESTIVAL - Salah seorang korban dalam insiden di Festival Air Kamboja saat coba diselamatkan. Foto: Reuters.
"Mendadak semua orang panik. Mereka berlarian. Tapi karena terlalu padatnya pengunjung, mereka saling menabrak dan berdesakan," ungkap Khieu Kanharith, seorang pengunjung yang selamat, seperti dilansir Agence France-Presse. Menurut dia, sebagian besar korban yang tewas adalah perempuan. Para pengunjung pria yang secara fisik lebih kuat, berhasil menyelamatkan diri.

Versi kedua menyebut unsur listrik sebagai pemicu kericuhan. Konon, beberapa pengunjung tersengat listrik saat menonton konser. Sebagai dekorasi, panitia memang menghiasi panggung dan sekitarnya dengan lampu warna-warni. Demikian juga jembatan penghubung Koh Pich dengan dataran Phnom Penh. Karena sengatan listrik itu, para pengunjung berhamburan meninggalkan venue untuk menyelamatkan diri.

Versi ketiga menyatakan bahwa para pengunjung berebut meninggalkan Koh Pich karena mendengar isu makanan beracun. Konon, ada pengunjung yang keracunan makanan tertentu dari stan makanan. Tapi, Om Yentieng, penasihat khusus PM Kamboja, membantah isu sengatan listrik dan makanan beracun tersebut. "Tidak ada sengatan listrik atau makan beracun sebelum kericuhan terjadi," ungkapnya.

Sanggahan Yentieng itu didukung pernyataan Calmette Hospital. Berdasar pemeriksaan medis yang mereka lakukan terhadap korban, baik yang tewas maupun terluka, pihak rumah sakit menegaskan bahwa tidak ada unsur sengatan listrik atau racun. "Hampir seluruh korban mengalami kesulitan bernapas karena terdesak dan terinjak-injak. Sebagian yang lain menderita luka dalam," terang seorang dokter.

PHNOM PENH - Puncak perayaan Festival Air Kamboja, Bon Om Touk, berubah jadi malapetaka Senin lalu (22/11). Malam penutupan festival yang dihelat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News