Festival Bekarang Lopak Sepang 2024, Tradisi Memanen Ikan di Lubuk Larangan
Dia menyebutkan, prosesi pertama dilakukan di hari sebelum Bekarang, yakni sidang adat yang dipimpin oleh para tokoh adat.
Mereka membicarakan apakah tradisi Bekarang bisa dilakukan atau tidak.
Kemudian dilanjutkan memilih tiga orang sebagai utusan untuk melihat kondisi lubuk larangan.
“Tokoh adat memilih Ngundur, orang yang diutus memeriksa kondisi lubuk larangan,” lanjutnya.
Jika kondisi lubuk larangan, lanjut Anjas, siap untuk dipanen maka waktu Bekarang akan ditetapkan dan diumumkan kepada masyarakat.
Setelah itu, malam sebelum Bekarang dimulai dilakukan ritual khusus serta penjagaan lubuk larangan hingga pagi.
“Secara prosesi sama dengan zaman dulu, namun secara doa-doanya beda. Sekarang pakai doa-doa sesuai ajaran agama Islam,” katanya.
Menurutnya, festival ini dilakukan di malam sebelum Bekarang menjadi momentum kebersamaan dalam mengingat kembali tradisi Bekarang.
Festival Bekarang Lopak Sepang yang digelar di Desa Tebat Patah, Kabupaten Muaro Jambi, Sabtu (24/8) menegaskan pentingnya semangat gotong royong.
- Pj Gubernur Sumut Dukung Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan Hingga ke Desa
- Seniman Faida Rachma Soroti Isu Hunian dan Kepemilikan di Jakarta Biennale 2024
- Festival Budaya Jepang Tampilkan Beragam Pop Culture
- PembaTIK jadi Instrumen Kemendikbudristek Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang AI
- Kemendikbudristek Dorong Penerapan Hidup Sehat di Sekolah
- Literasi Finansial Bisa Diterapkan Melalui Ekstrakurikuler maupun P5