Festival Bumi Seentak Galah Serengkuh Dayung 3 jadi Pusat Perayaan Multikulturalisme di Tebo
Sebab, pertunjukan seni, pameran kerajinan, dan kuliner khas dari berbagai daerah menciptakan atmosfer kebhinekaan yang kuat.
Direktur Festival Bumi Seentak Galah Serengkuh Dayung Jilid 3 Septian Azrianto mengingatkan pentingnya festival ini dalam memperkuat hubungan antarbudaya.
“Kami ingin festival ini menjadi jembatan yang menghubungkan berbagai tradisi dan budaya setempat.
Septian mengatakan dengan suasana yang penuh kehangatan dan kebersamaan, pihaknya melihat pengunjung bisa merasakan betapa kaya dan beragamnya warisan budaya yang ditampilkan.
“Kenduri Swarnabhumi 2024, melalui festival ini, mengajak masyarakat untuk mengangkat kembali tradisi dan nilai adat yang berangsur hilang,” ujarnya.
Septian juga menyoroti bahwa festival ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sarana edukasi bagi generasi muda.
“Harapannya mereka (generasi muda) akan support dan ikut langsung dalam melestarikan kebudayaan kita,” sambungnya.
Festival Bumi Seentak Galah Serengkuh Dayung Jilid 3 mengusung tema multikulturalisme berlangsung di Kabupaten Tebo, Jambi
- Kemendikbudistek Wujudkan Mimpi Anak Indonesia Lewat Beragam Program Beasiswa
- Ritual Sakral Ajun Arah Ditampilkan di Festival Lek Nagroi, Bentuk Pelestarian Tradisi
- Apresiasi Penggerak Budaya, Kemendikbudristek Bakal Gelar Anugerah Kebudayaan 2024
- Kemendikbudristek & Modena Kolaborasi Ciptakan Tenaga Kerja Siap Pakai
- Gateways Study Visit 2024: 20 Negara Belajar Transformasi Pendidikan di Indonesia
- Kemendikbudristek Gandeng BNET Academy, Tingkatkan Kompetensi Siswa SMK