Festival Candi Ngawen Perkuat Potensi Desa Wisata

Nasi wiwit misalnya. Merupakan wujud syukur dari para petani atas panen yang telah dilimpahkan Tuhan.
"Pembuatan nasi wiwit dilakukan jelang panen. Wiwit juga berarti mengawali benih yang baik untuk pertanian selanjutnya," ujar Al.
Begitu juga dengan memedi sawah. Untuk kali ini Al mengatakan, pihaknya memberi kebebasan bagi peserta untuk membuat memedi dari bahan apa pun kecuali plastik.
"Kegiatan ini diharapkan juga dapat mengangkat citra dan potensi pariwisata yang dimiliki desa Ngawen," ujarnya.
Seperti diketahui, Desa Ngawen merupakan salah satu desa wisata yang ada di Muntilan yang telah berjalan sejak tiga tahun belakangan.
Di desa ini juga terdapat Candi Ngawen, candi Buddha peninggalan wangsa Sailendra, pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Letaknya sekitar lima kilometer dari Candi Mendut dan delapan kilometer Candi Borobudur
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Magelang, Iwan Sutiarso mengatakan, kegiatan ini bertujuan menggerakkan desa wisata dan wisata perdesaan yang ada di Ngawen, dan Magelang pada umumnya.
"Selain melestarikan tradisi yang ada, kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke desa wisata bertambah. Lama tinggal wisatawan juga meningkat," ujarnya.
Ada yang berbeda di sekeliling Kompleks Candi Ngawen di Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, pekan lalu.
- IGMJ 2025, Event Musik yang Menyatukan Budaya, Alam, dan Seni dalam Satu Panggung
- Menpar Widiyanti Sebut Peringatan Nuzulul Qur'an Momen Memperkuat Nilai-nilai Kebajikan
- Wamenpar Ni Luh Puspa Petakan Potensi Wisata di Bali Timur, Ini Tujuannya
- Backstagers Indonesia Serahkan Manifesto Peta Jalan Industri Event ke Kemenpar
- Menpar Widiyanti Sampaikan 3 Poin Utama yang Perlu Diperbaiki di RUU Kepariwisataan
- Wamenpar Ajak Wisatawan Nikmati Wisata Alam di DeLoano Glamping Magelang