Festival Film Alternativa Indonesia Hadirkan Konsep Baru dan Sasar Pembuat Film Lokal

“Itulah sebabnya mengapa sangat penting untuk membagikan film-film yang terpilih kepada publik melalui inisiatif Festival kami yang baru,” ujar Liza Surganova.
“Ketika kami membawa Alternativa ke pasar yang baru setiap tahunnya dan membangun inisiatif yang terus berlanjut dari tahun ke tahun di setiap lokasi kami, kami berharap pendekatan nomaden ini akan memungkinkan kami untuk melibatkan audiens internasional yang lebih luas,” ujar Liza.
Liza mengaku sangat bangga dengan kisah-kisah sukses yang muncul di edisi pertamanya.
“Kami tidak sabar untuk mengembangkan pekerjaan kami di seluruh Indonesia dan wilayah yang lebih luas,” Liza Surganova.
Pada tahun 2023, Alternativa Film Project mendukung sejumlah pembuat film dengan 350 karya yang diterima di 25 negara.
Lima film di antaranya adalah "Spotlight", "Future Voice", "Alter", "Nativa", dan "Shorts" yang menjadi sorotan.
Pemenang penghargaan "Nativa" merupakan sebuah film dokumenter dari Nepal karya Rajan Kathet dan Sunir Pandey yang berjudul "No Winter Holidays" telah menggunakan hadiah uangnya untuk mengorganisir distribusi film tersebut secara teatrikal di Nepal.
Bersamaan dengan pemutaran film untuk masyarakat di wilayah tersebut, mereka melakukan pengambilan gambar dan pemutaran film untuk penonton yang lebih muda di sekolah dan universitas.
Alternativa Film Awards berfungsi sebagai alat untuk mendukung pengembangan industri film lokal dengan merayakan para pembuat film dari komunitas.
- Mengenang Titiek Puspa, Rano Karno Sebut Pernah Main Film Bareng
- Robert Pattinson Disebut Calon Penjahat Utama di Film Dune: Messiah
- Debut di Film Muslihat, Tata Janeeta Cerita Soal Karakter Hingga Tantangan
- Raih 5 Juta Penonton Selama Libur Lebaran 2025, Menekraf Apresiasi Perfilman Nasional
- Val Kilmer Meninggal, Ini Deretan Film Ikonis yang Dibintanginya
- Sutradara Sam Mendes Ungkap Empat Film Biografi The Beatles