Festival Golo Koe, Membangun Pemahaman Generasi Muda soal Pangan Lokal & Perubahan Iklim
Romo Inno berharap generasi muda Katolik dapat menjadi penggerak ketahanan pangan lokal dan ekonomi berkelanjutan yang berbudaya dan berkeadilan iklim.
Pada kesempatan sama, Utusan Khusus Kepresidenan (UKP) Bidang Kerja sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan Muhamad Mardiono pada keynote speech-nya mengajak peserta mengampanyekan Program "Makan Sehat Cukup Gizi dan Cukup Porsi" yang bertujuan mendorong gaya hidup sehat dan mencegah terjadinya sampah makanan.
Program lain yang dikampanyekan adalah “Belanja dengan Bijak” untuk mengurangi perilaku konsumtif masyarakat terutama kelas menengah atas, serta program “Berbagi Makanan” untuk mengurangi volume makanan yang akan kadaluarsa dan terbuang.
Setelah seminar, kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan deklarasi oleh anak muda sekaligus peluncuran gerakan stop boros pangan dan ekonomi sirkular. Permasalahan sampah makanan/food waste menjadi suatu ironi di tengah perjuangan beberapa daerah membangun ketahanan pangan.
Menurut hasil kajian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) bersama sejumlah lembaga, Indonesia membuang sampah makanan 23-48 juta ton per tahun pada periode 2000-2019 atau setara dengan 115-184 kilogram per kapita per tahun.
Kerugian ekonomi yang ditimbulkan sebesar Rp 213 – 551 triliun/tahun atau setara dengan 4-5 persen PDB Indonesia per tahun. Secara sosial, kehilangan ini setara dengan kandungan energi untuk porsi makan 61-125 juta orang per tahun. Secara ekologi food waste menyumbang 8-10% emisi gas rumah kaca.
Permasalahan ini diharapkan berangsur-angsur terselesaikan melalui perlibatan generasi muda. Sebagai agen perubahan, peranan generasi muda sangat penting untuk mempengaruhi tindakan individu, masyarakat, dan pemerintah dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.
Kepala Sekretariat FOLU Indonesia Gina Karina mengatakan sebagai pemimpin masa depan, generasi muda harus terlibat aktif dalam transformasi menuju sistem pangan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, dalam acara Festival Golo Koe ini, Koalisi Food and Land Use (FOLU) Indonesia ingin mengajak anak-anak muda NTT dan Indonesia untuk berpartisipasi dalam kompetisi Gen-Z for Sustainable Food System (GSFS) 2023.
Yayasan KEHATI menggelar Festival Golo Koe demi untuk memberi pemahanan terhadap generasi muda soal ketahanan pangan lokal dan dampak perubahan iklim.
- Dirut Bank Mandiri Sebut Indonesia Punya Peran Vital dalam Perubahan Iklim Global
- Founder Komunitas Literasi Digital Nusantara Ajak Generasi Muda Terus Berinovasi
- Indra Karya Beri Bantuan Air Bersih di NTT
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Resmikan Bale Karesmen
- Mendes Yandri Sebut Alokasi Dana Desa untuk Ketahanan Pangan Tak Boleh Kurang 20 Persen
- Pupuk Indonesia dan TNI AD Kolaborasi Optimalkan Lahan Tidur Lewat Program Agro Forestry