Festival Keris Siginjai: Gali Sejarah Candi Solok Sipin Lewat Berbagai Kegiatan
“Melalui berbagai kegiatan yang memicu kreativitas, diharapkan masyarakat semakin menghargai dan menjaga warisan budaya Jambi,” ujar Didin.
Sementara itu, Direktur Festival Keris Siginjai Hendry Nursal mengatakan Candi Solok Sipin dijadikan tema desain batik pada festival ini.
Melalui tema ini diharapkan dapat menanamkan pemahaman tentang batik sebagai identitas masyarakat Jambi dan tentang Candi Solok Sipin sebagai bagian dari warisan budaya lokal.
Dia uga berharap festival ini mampu mendorong minat pelajar dalam mengenal sejarah dan budaya lokal sejak dini.
“Sehingga nilai-nilai budaya dapat terus diwariskan ke generasi berikutnya,” tambah Hendry.
Untuk menjaga integritas dan kualitas lomba, tim kerja festival menunjuk juri yang berbeda untuk setiap tingkatan.
Di tingkat SMP, ada kartunis internasional Edi Dharma, Ahmad Zulkifli (pegiat ukir), dan Datuk Zainul Bahri (pegiat batik asal Jambi).
Sementara di tingkat SMA, juri terdiri dari Muzakir (pegiat seni rupa), Suherman (senior seni rupa Jambi), Pengamat dan Peneliti Budaya Mg Alloy.
Festival Keris Siginjai yang masuk dalam rangkaian Kenduri Swarnabhumi 2024 dimeriahkan dengan berbagai kegiatan yang menggali sejarah Candi Solok Sipin
- Ritual Sakral Ajun Arah Ditampilkan di Festival Lek Nagroi, Bentuk Pelestarian Tradisi
- Apresiasi Penggerak Budaya, Kemendikbudristek Bakal Gelar Anugerah Kebudayaan 2024
- Kemendikbudristek & Modena Kolaborasi Ciptakan Tenaga Kerja Siap Pakai
- Gateways Study Visit 2024: 20 Negara Belajar Transformasi Pendidikan di Indonesia
- Kemendikbudristek Gandeng BNET Academy, Tingkatkan Kompetensi Siswa SMK
- Modus Korupsi Program Indonesia Pintar Diungkap Jaksa, Kerugian Negara Sebanyak Ini