Festival Payung Api, Sajikan Karya Kolaboratif dengan Perpaduan Tradisi & Seni
jpnn.com, JAMBI - Festival Payung Api yang digelar di Laman Rangkayo Rajo Laksamana, Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi mendapatkan perhatian pengunjung pada Sabtu (10/8).
Festival yang bagian dari Kenduri Swarnabhumi 2024 itu menyajikan sebuah karya kolaboratif yang memadukan tradisi dan seni kontemporer.
Lebih dari sekadar sebuah pertunjukan seni, Payung Api menghidupkan kembali warisan budaya Melayu dengan menyampaikan pesan tentang kehidupan, kebersamaan, dan pentingnya pelestarian budaya.
Kurator Lokal, Didin Sirojudin mengungkapkan Kenduri Swarnabhumi menjadi momentum berkolaborasi dalam mengangkat potensi dan kearifan lokal.
Menurut dia, karya Payung Api menjadi hasil dari kolaborasi antar-pelaku seni dan budaya masyarakat setempat yang menggabungkan tiga elemen penting dalam tradisi Melayu, yaitu Malam Tari Inai, Besya’ir, dan Tari Payung Api
“Kenduri Swarnabhumi sangat membantu dalam mengangkat nilai-nilai kearifan lokal itu sendiri,” ujar Didin dalam siaran persnya, Senin (12/8).
Menurutnya, Payung Api dalam konteks pelestarian budaya Melayu memiliki makna yang sangat dalam.
Sebab, payung menjadi simbol pelindung dan api sebagai penerang.
Festival Payung Api menghidupkan kembali warisan budaya Melayu dengan menyampaikan pesan tentang kehidupan, kebersamaan, dan pentingnya pelestarian budaya.
- Akui Belum Move On dari Mantan Istrinya, Ardhito Pramono: Gue Tetap Bisa Berkarya
- Aktor Indonesia Pascal Phoa Tampil dalam Pertunjukan Teater Hamlet di New York
- Seniman Papua Bawa Pesan Ekologis di Jakarta Biennale 2024
- Seniman Faida Rachma Soroti Isu Hunian dan Kepemilikan di Jakarta Biennale 2024
- PKS Gelar Ngobrol Santai Seputar Budaya Bersama Para Seniman
- Aku dan Warisan Ibu Kolaborasi Seni Tekstil & Padu Padan Batik Lawasan