Festival Seribu Rumah Gadang akan Ikut Meriahkan TdS 2017
“Festival ini kita gelar juga bagian dari promosi agar adat dan budaya Solsel bisa dikenal di dalam dan luar negeri. Apalagi keberadaan kawasan Seribu Rumah Gadang sekarang sudah mendunia,” jelasnya.
Dalam festival itu nantinya masyarakat akan memperagakan tradisi adatnya, kesenian masyarakat yang disebut pamenan anak mudo seperti randai, silat, barabab dan lain sebagainya. “Ini dilakukan supaya kesenian itu tidak dilupakan seiring perkembangan zaman,” terang Muzni.
Pada pagelaran festival perdana itu, Pemkab menggandeng seniman atau koreografer ternama, yaitu Hartati untuk mengarahkan dan membuat konsep pelaksanaannya. Meski baru kali ini digelar, tapi pihaknya berharap bisa berkelanjutan di tahun-tahun berikutnya.
Koreografer yang akan mendampingi iven ini, Hartati menjelaskan bahwa festival tersebut diyakini mampu mengembalikan ingatan masyarakat terhadap bagaimana tradisi adat dahulunya di Solsel yang selalu bergotong-royong.
“Tujuannya, tradisi yang dirasa sudah mulai memudar itu kita bangkitkan kembali. Seperti jiwa gotong-royong yang dulunya sangat dikenal begitu kuat di Solsel. Semua peristiwa adat atas partisipasi masyarakat, bukan instruksi pimpinan. Prinsip ‘duduak samo randah, tagak samo tinggi, dan pemimpin ditinggikan sarantiang’ itu jadi acuan untuk festival ini,” putrii Solsel itu.
Festival itu bukan melakukan hal yang luar kebiasaan masa lalu. Festival tersebut mencoba mengingatkan kembali apa yang sebetulnya dilakukan masyarakat Solsel di masa lalu. “Untuk itulah dipilih temanya menjemput yang tertinggal tersebut,” imbuhnya.
Pada saat festival, pihaknya akan merangkul masyarakat setempat. Masyarakat bukan sebagai penonton tapi langsung sebagai pelakunya dan melakonkan kehidupan keseharian di kawasan Seribu Rumah Gadang.
“Saat festival nantinya, wanita diharuskan memakai baju kurung dan pria pakai taluak balango. Bahkan, wisatawan yang datang, hadir atau menginap di Seribu Rumah Gadang, kita imbau berpakaian yang sama seperti masyarakat setempat,” jelasnya.
Pemerintah Kabupaten Solok Selatan (Solsel) terus mematangkan persiapan menyambut ajang balap sepeda internasional Tour de Singkarak (TdS).
- Kabar Terbaru Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, soal Kondisi AKP Dadang
- Polisi Tembak Polisi Mencoreng Institusi Bhayangkara, Harus Diusut Tuntas
- Kompolnas Sebut Polda Sumbar Harus Ungkap Fakta Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Heboh Polisi Tembak Polisi, Komisi III DPR Bakal ke Sumbar
- Duet Mahyeldi-Vasco Berpotensi Menang Telak, Unggul di 10 Kabupaten/Kota di Sumbar
- Andre Rosiade Bawa Kabar Baik soal Pembangunan Infrastruktur di Sumbar