Festival Taliwang 2019, Pesona Tari Spektakuler di Arena Berlumpur
Dalam Festival Taliwang itu bukan hanya tariannya yang menarik, melainkan orkestasi musiknya juga unik. Ada elaborasi unsur bunyi, tempo dan kekuatan vokal yang memunculkan harmoni.
Warna musik ini dihasilkan dari sakeco, serunai, kendang bambu, juga rampak gong gendang. Sakeco menjadi tutur Sumbawa dengan inspirasi alam. Nasihat yang menjaga harmoni manusia dengan alam sekaligus posisinya yang bermartabat.
Musik etniknya juga makin berwarna dengan saketa, luapan kegembiraan sembari mengumandangkan Lawas. Di sela-sela lengkingan suaranya ada backsound ho-ham-ho-ham-ho-ham.
“Dengan terus dilestarikan seperti ini, beragam kearifan lokal akan terus hidup di dalam masyarakat Sumbawa. Keberadaannya tentu menjadi potensi besar bagi pariwisata Sumbawa. Pemanfaatannya bisa mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat,” ujar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenparekraf Rizki Handayani.
Sekadar informasi, festival Taliwang resmi masuk 100 Calendar of Events (CoE) 2020 Kemenparekraf. Festival itu memenuhi aspek culture, commercial, hingga communication value.
Rizki Handayani menilai Festival Taliwang secara otomatis menaikan daya tawar pariwisata Sumbawa. "Semoga sukses festivalnya, dan menjadi lebih spektakuler lagi di tahun 2020," katanya.(nis/jpnn)
Festival Taliwang 2019 di Bentiu, Taliwang, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat pada Rabu (20/11) menyajikan pertunjukan unik berupa tarian di arena berlumpur.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Kemenparekraf Dukung Desa Wisata Naik Kelas lewat Peningkatan Literasi Keuangan
- Kemenparekraf Kucurkan Bantuan untuk 24 Desa Wisata di 12 Provinsi
- Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi Mulai Dilibatkan Dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah
- 1.000 Penari Rejang Renteng Meriahkan Pembukaan Nusa Penida Festival 2024