Fesyen Ternama Australia Gunakan Produk Hasil Eksploitasi Terhadap Muslim Uighur

Fesyen Ternama Australia Gunakan Produk Hasil Eksploitasi Terhadap Muslim Uighur
Fesyen Ternama Australia Gunakan Produk Hasil Eksploitasi Terhadap Muslim Uighur

Dilnur mengirimkan sejumlah pesan mengenai kondisinya dan ratusan warga Uighur dalam kamp tahanan dan dipaksa bekerja secara tidak manusiawi.

Dilnur mengaku dirinya tidur di asrama pabrik dan hanya dibolehkan pulang seminggu sekali untuk bertemu anak-anak dan orangtuanya.

Dia mengaku daya penglihatannya sangat buruk dan jika dia tidak bisa membuat sulaman rumit yang diperintahkan, dia akan dihukum menyapu pabrik.

"Saudari saya seorang perawat, dia tidak tahu bagaimana caranya membuat pakaian," tutur Gulnur.

Dilnur meminta saudarinya di Melbourne menyuarakan kondisinya kepada media dan khalayak luas.

"Dia minta tolong, katanya jika tidak bisa keluar dari tempat itu, kabarkan kepada masyarakat internasional, pemerintah, apa saja yang bisa saya lakukan," tutur Gulnurs Idreis.

Pabrik tekstil di China

Fesyen Ternama Australia Gunakan Produk Hasil Eksploitasi Terhadap Muslim Uighur Photo: Four Corners menggunakan ID Dilnur untuk melacak pabrik yang menggunakan sistem kerja paksa di China. (Four Corners)

Berbekal kartu identitas yang sempat diberikan lewat foto dari Dilnur, Four Corners kemudian menelusuri keberadaan lokasi pabrik yang disebut Dilnur itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News