FGD IAAC Menghasilkan Petisi untuk Menjaga Independensi KPK
“Jika dilihat dari polanya, ada upaya mengkriminalisasi ketua KPK, mereka yang aksi itu syarat kepentingan politis,” tambah Natsir.
Adapun hasil FGD ini menghasilkan sebuah petisi mendukung netralitas dan independensi KPK dan mengecam segala bentuk intervensi.
FGD bertajuk “Menjaga Transformasi, Sinergisitas dan Independensi Pemberantasan Korupsi di tengah ancaman intervensi dan polemik” itu menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan.
Pada diskusi tersebut, pakar komunikasi politik Emrus Sihombing mengatakan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Abraham Samad dan Novel Baswedan Cs merupakan aksi yang jelas-jelas bermuatan politis.
Menurut Emrus, apa yang dilakukan oleh mereka telah mencederai institusi KPK yang telah bekerja optimal dalam memberantas korupsi.
“Ya, aksi Abraham Samad dan Novel Cs itu sangat politis. Mereka enggak sadar sudah mencederai KPK yang bekerja sangat baik sampai hari ini,” kata Emrus.
Pendiri Lingkar Madani Ray Rangkuti mengatakan sudah seharusnya rakyat mendukung dan menjaga intitusi KPK agar tugas memberantas korupsi dapat berjalan baik.
Ray Rangkuti juga menambahkan KPK adalah lembaga independen yang tidak boleh diintervensi oleh pihak manapun.
FGD yang dilakukan Institute for Act Against Corruption (IACC) menghasilkan sebuah petisi dukungan untuk menjaga netralitas dan independensi KPK.
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada
- Info Terkini OTT KPK yang Menyeret Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
- Hmm, OTT di Bengkulu Diduga Terkait dengan Pungutan buat Pilkada
- Periksa Cagub Bengkulu Menjelang Masa Tenang, KPK Disebut Terima Orderan
- KPK Gelar OTT di Bengkulu, 7 Orang Diamankan
- Pimpinan KPK Sudah Dipilih, Alexander Marwata: Mustahil Bersih-bersih dengan Sapu Kotor