FGD Mandalika di Mataram Hasilkan 12 Rekomendasi Penting

FGD Mandalika di Mataram Hasilkan 12 Rekomendasi Penting
Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Mohammad Faozal memukul gong. Foto: Kemenpar

"Saat datang ke kawasan Mandalika, wisatawan dikerubuti pedagang asongan agar membeli dagangannya. Ini nggak nyaman banget buat para wisatawan, mereka komplain. Solusinya, kami bentuk asosiasi pedagang asongan Mandalika. Pedagang asongan ini dibuatkan ID Card dan rompinya dan dipunggungnya ada nomor telpon untuk menerima keluhan. Bila ada komplain, ketua akan datang bersama satgas yang telah dibentuk," jelasnya.

Juga pedagang asongan ini akan dibuat per zona.

"Dari desa A tidak boleh masuk ke desa B, jadi hanya berjualan di zona yang telah ditentukan, warna rompi per desa juga tidak sama. Kami pakai warna berbeda yang ada di logo Wonderful Indonesia," ujarnya.

Sedangkan untuk pengembangan Masjid Raya Mandalika sudah hampir tuntas. "Insyaallah,  tanggal 27 Agustus mendatang akan diresmikan oleh Presiden Joko," terang dia.

Mendapatkan jawaban yang tegas, lugas dan cadas ini, HL Putria, Kadis Lombok Tengah  sampai berucap.

"Ananda Taufan ini memang "Topan"nya Lombok, topan yang biasanya menghancurkan ratusan rumah dan bangunan. Ini Topan malah membantu membangun kawasan Mandalika sebagai destinasi wisata kelas dunia," kata HL Putria .

Sedangkan Hernowo Muliawan dalam sesi terakhir  mengambil tema Pengembangan Strategi Pemasaran Pariwisata sepuluh Destinasi Prioritas.

Usai paparan ketiga narasumber dan tanya jawab, saat menutup acara, Sutarjo menyampaikan 12 rekomendasi yang didapat dari hasil diskusi ini.

Focus Group Discussion (FGD) yang dilakukan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) di Hotel Lombok Plaza, Mataram, (3/8) berakhir dengan menghasilkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News