FHI Desak Masalah Honorer Masuk Prioritas 100 Hari Kerja Jokowi

jpnn.com, JAKARTA - Forum Honorer Indonesia (FHI) mengimbau semua pihak untuk lebih bijak dan jernih melihat permasalahan untuk menyikapi tarik ulurnya permasalahan honorer K2 dan nonkategori
Di sisi lain sebaiknya pemerintah lebih terbuka menerima masukan dan tuntutan tenaga honorer. Karena ini menyangkut nasib dan kehidupan keluarga mereka.
"Faktanya kesejahteraan tenaga honorer memang di bawah standar hidup layak dan masih jauh di bawah UMR. Diperparah lagi belum adanya komitmen dan keseriusan pemerintah untuk membuat sebuah formulasi kebijakan dan skenario penyelesaian tenaga honorer secara nasional," kata Ketua Dewan Pembina FHI Hasbi kepada JPNN, Jumat (6/7).
BACA JUGA : Kepala BKN: Kalau Semua Honorer Masuk, Pusing Saya
FHI meminta dan mendesak Presiden Jokowi untuk secara serius dan berkomitmen menyelesaikan permasalahan tenaga honorer.
Dan itu harus dimulai dengan upaya Jokowi memasukkan sebagai agenda dan skala prioritas 100 hari kerjanya pascadilantik menjadi presiden untuk periode kedua ini.
FHI, lanjut Hasbi, siap bersinergi dengan pemerintah daerah maupun pusat untuk secara bersama-sama mencari solusi terbaik dalam menyelesaikan permasalahan tenaga honorer secara nasional.
BACA JUGA : Menyumpahi Kepala BKN dan Pejabat Kemenpan, Honorer : Seperti Orang Gak Punya Hati !
Pemerintah daerah maupun pusat secara bersama-sama harus mencari solusi terbaik dalam menyelesaikan permasalahan tenaga honorer secara nasional.
- Ketua K2 Palembang Desak Menpan-RB Kaji Ulang Penundaan Pengangkatan CASN
- Honorer K2 Adukan Masalah Rekrutmen PPPK 2024 ke Komnas HAM, Semoga Didengar Prabowo
- Usulan Honorer R2/R3 Mengisi DRH PPPK Sudah Masuk, Semoga Jadi Kado Ramadan
- BKN Minta Instansi Gercep Urus Pemberkasan NIP Peserta Lulus Seleksi ASN
- 11 Rekomendasi Penyelesaian Honorer, Pemerintah & DPR RI Perlu Mendengar
- Simak Kalimat Apen saat Demo Honorer R2-R3, Bagaimana Pendapat Anda?