FIFA Tak Lagi Mewajibkan Klub Lepas Pemain Bela Timnas, Ada Apa Ini?
jpnn.com, JAKARTA - FIFA kini tak lagi mewajibkan klub-klub untuk melepas pemainnya untuk membela tim nasional (timnas) negara masing-masing.
Kebijakan diambil demi meringankan dampak pandemi COVID-19.
Klub biasanya diwajibkan melepas pemain untuk membela timnas masing-masing pada agenda pertandingan internasional.
Namun, peraturan-peraturan karantina di banyak negara akan membuat kegiatan bepergian menjadi tidak praktis.
"Banyak pemerintah kembali mengimplementasikan pembatasan bepergian dan imigrasi akibat perkembangan terbaru infeksi-infeksi COVID-19. Sebagian pendekatan itu berdampak langsung terhadap kompetisi internasional seperti periode karantina wajib atau isolasi mandiri dan pembatasan bepergian," demikian pernyataan FIFA seperti dikutip AFP, Selasa (25/8).
Klub tidak akan diwajibkan melepaskan pemain mereka, jika terdapat kewajiban karantina di negara tempat klub bermarkas, negara tempat pertandingan berlangsung, atau terdapat pembatasan bepergian di antara dua lokasi dan tidak ada pengecualian khusus untuk para pemain.
Peraturan itu diterapkan untuk jeda internasional kompetisi putra mulai 31 Agustus sampai 8 September dan jeda internasional putri mulai 14 sampai 22 September.
FIFA telah memutuskan bahwa slot-slot pertandingan itu hanya dapat dilakukan di Eropa.(Antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
FIFA disebut tak lagi mewajibkan klub untuk melepas pemain untuk membela tim nasional negara masing-masing. Ada apa ini?
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Gatot Sebut Pemerintah Bakal Berhati-hati Merespons Polemik Pertandingan Antara Bahrain vs Indonesia
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19