Fikri dan Ayahnya Berpelukan, Berurai Air Mata

Fikri dan Ayahnya Berpelukan, Berurai Air Mata
Fikri Rio Yoanda saat bersama ayahnya, Sukri, usai acara Pendidikan Pembentukan Bintara Polri Tugas Umum TA 2017 di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jambi. FOTO: M RIDWAN/JAMBI EKSPRES

Siswa itu merupakan Fikri Rio Yoanda. Sementara, pria yang memeluknya merupakan sang ayah, Sukri (45).

Harian Jambi Ekspres mencoba mendekat dan mengobrol. Mulanya, Fikri berbicara agak terbata sembari menghapus air matanya.

“Iya pak. Kami dari Suku Anak Dalam,” ujar Fikri saat menjawab pertanyaan Jambi Ekspres.

Remaja kelahiran Jambi, 28 September 1997, ini mengaku sejak kecil bercita-cita menjadi anggota Polri.

Dia terinspirasi dengan Bhabinkamtibas yang sering melakukan patroli dan sosialisasi dengan warga SAD kelompoknya.

Tekat itu disertai dengan keinginannya membanggakan orangtua dan kelompoknya. “Saya ingin menunjukkan bahwa SAD tidak selamanya dianggap orang keterbelakangan. Bahwa kami bisa maju dan dapat bersaing dengan penduduk lainnya,” kata putra dari pasangan Bapak Sukri (45) dan Ibu Erawati (39) ini.

Sekitar 5 bulan sejak mendaftar pada Maret 2017 hingga pengumuman kelulusan pada 5 Agustus 2017, dirinya sudah melewati berbagai rintangan.

Dia harus mengurus berkas pendaftaran dengan menempuh perjalanan sejauh 134.2 km. Dari kampung halamannya di RT 10, Desa Tanjung Lebar, Kecamatan Bahar Selatan, menuju Mapolres Muarojambi yang berlokasi Kecamatan Sengeti.

Selama ini muncul anggapan, Suku Anak Dalam (SAD) mengalami ketertinggalan dalam aspek pendidikan, juga ekonomi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News