Fikri dan Ayahnya Berpelukan, Berurai Air Mata
![Fikri dan Ayahnya Berpelukan, Berurai Air Mata](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2017/08/10/fikri-rio-yoanda-saat-bersama-ayahnya-sukri-usai-acara-pendidikan-pembentukan-bintara-polri-tugas-umum-ta-2017-di-sekolah-polisi-negara-spn-polda-jambi-foto-m-ridwanjambi-ekspres.jpg)
Dengan mata berkaca-kaca, Sukri menuturkan, saat itu dirinya memberikan motivasi dan pesan ke Fikri untuk percaya diri. Tidak terpengaruh dengan orang lain. Jalani sesuai dengan kemampuan diri sendiri.
Saat ditanya terkait dengan pribadi Fikri, warga SAD dari kelompok Tumenggung Sembilan Bilah Herman Basir ini menjawab Fikri anak yang baik.
“Sering bantu berkebun. Anaknya baik, tidak pernah melawan. Selalu ikut kato orang tuo,” katanya.
Dia berharap kepada Fikri untuk menjadi polisi yang profesional dan bermoral.
Terpisah, Kapolda Jambi, Brigjen Pol Priyo Widyanto, menyebutkan, lulusnya Fikri menjadi anggota Polri karena memang kemampuannya. Tidak ada prioritas bagi suku terdalam di Provinsi Jambi, ini.
“Lulus, bukan karena SAD karena prioritas. Mau SAD atau lainnya, jika memenuhi persyaratan ya masuk. Kemarin ada lima, yang masuk satu ya kita terima,” sebut Kapolda.
Hal senada juga diungkap Kasubbid Penmas Polda Jambi, Kompol Wirmanto. Fikri mampu melewati rangkaian tes dengan menyikirkan ribuan peserta lainnya.
“Nilainya memang tinggi. Jadi, dia layak menjadi anggota Polri,” tandasnya.
Selama ini muncul anggapan, Suku Anak Dalam (SAD) mengalami ketertinggalan dalam aspek pendidikan, juga ekonomi.
- Begini Info dari Polisi soal Kasus Eks Bupati Lombok Barat Nikah Lagi Tanpa Izin Istri
- Irjen Suharyono Sebut Kematian Afif Maulana di Padang Bukan Akibat Dianiaya Polisi
- Polisi Hentikan Penyidikan Kasus Penggorokan Leher Pemuda, Begini Alasannya
- Polisi Bergerak Usut Penemuan Potongan Kaki Manusia di Pantai Marina Semarang
- Polisi Tangkap Pemuda Asal Sleman, Begini Alasannya
- Lemkapi Dorong Penyidik Independen dan Mabes Polri Terlibat dalam Kasus Alif Maulana