Fikri dan Ayahnya Berpelukan, Berurai Air Mata

Fikri dan Ayahnya Berpelukan, Berurai Air Mata
Fikri Rio Yoanda saat bersama ayahnya, Sukri, usai acara Pendidikan Pembentukan Bintara Polri Tugas Umum TA 2017 di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jambi. FOTO: M RIDWAN/JAMBI EKSPRES

Dengan mata berkaca-kaca, Sukri menuturkan, saat itu dirinya memberikan motivasi dan pesan ke Fikri untuk percaya diri. Tidak terpengaruh dengan orang lain. Jalani sesuai dengan kemampuan diri sendiri.

Saat ditanya terkait dengan pribadi Fikri, warga SAD dari kelompok Tumenggung Sembilan Bilah Herman Basir ini menjawab Fikri anak yang baik.

“Sering bantu berkebun. Anaknya baik, tidak pernah melawan. Selalu ikut kato orang tuo,” katanya.

Dia berharap kepada Fikri untuk menjadi polisi yang profesional dan bermoral.

Terpisah, Kapolda Jambi, Brigjen Pol Priyo Widyanto, menyebutkan, lulusnya Fikri menjadi anggota Polri karena memang kemampuannya. Tidak ada prioritas bagi suku terdalam di Provinsi Jambi, ini.

“Lulus, bukan karena SAD karena prioritas. Mau SAD atau lainnya, jika memenuhi persyaratan ya masuk. Kemarin ada lima, yang masuk satu ya kita terima,” sebut Kapolda.

Hal senada juga diungkap Kasubbid Penmas Polda Jambi, Kompol Wirmanto. Fikri mampu melewati rangkaian tes dengan menyikirkan ribuan peserta lainnya.

“Nilainya memang tinggi. Jadi, dia layak menjadi anggota Polri,” tandasnya.

Selama ini muncul anggapan, Suku Anak Dalam (SAD) mengalami ketertinggalan dalam aspek pendidikan, juga ekonomi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News