Fiksi 'Gerr' Nazaruddin
Sabtu, 09 Juli 2011 – 00:09 WIB
MUHAMMAD Nazarudin tiba-tiba dimusuhi dan dihujat. Nyaris tidak ada lagi teman separtainya yang berempati, apalagi membelanya. Dia telah menjadi “musuh bersama” Partai Demokrat. Padahal, sebelumnya masih terdengar nada-nada bersahabat, bahwa dia sedang berobat ke Singapura dan akan pulang setelah sembuh, setidaknya menurut beberapa tokoh Demokrat yang sebelumnya mengunjungi Nazarudddin ke Singapura. Anehnya, logika itulah yang tidak terjadi. Bahkan, Nazarudddin, menurut Kementerian Luar Negeri Australia, justru sudah tak berada lagi di Singapura. Rumors mengatakan ia pernah terlihat di Malaysia dan Viet Nam. Ada yang menyebut di Filipina dan Pakistan.
Arus balik berputar 180 derajat setelah mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat itu melemparkan isu bahwa beberapa orang tokoh Demokrat menerima duit proyek yang menyangkut Wisma Atlet Sea Games. Geger. Diawali dengan berbagai bantahan, kemudian arus balik pun terjadi.
Baca Juga:
Logikanya, babak berikutnya, Nazaruddin akan nekad pulang ke Indonesia, menyerahkan diri kepada KPK dan membeberkan bukti dan fakta bahwa apa yang dilontarkannya di Singapura bukanlah pepesan kosong. Tapi bukti nyata. Artinya, daripada sendirian menangung tuduhan korupsi dalam kasus Wisma Atlet Sea Games, sekalian saja orang-orang terlibat ikut berlumuran dengan tuduhan menerima suap alias korupsi.
Baca Juga: