Fiksi 'Gerr' Nazaruddin
Sabtu, 09 Juli 2011 – 00:09 WIB
Namanya karya fiksi, entah dari mana datangnya sejumlah mumi muncul mendekati peti mati Bima. Para penggali kubur berniat menggantikan Bima dengan si mumi ke dalam peti mati. Dan sukses.
Meskipun saya sangat dipengaruhi lakon “Gerr” dari Putu Wijaya itu, tapi saya tetap berharap Nazaruddin, cepat atau lambat berhasil ditangkap penegak hukum. Tak enak melihat kisah nyata bagaikan fiksi, walau memang banyak peristiwa nyata di negeri ini yang lebih fiksi dari fiksi.
Bagaimana dengan Bima? Penggali kubur menyarankannya mengganti nama saja. Dari pada dimusuhi orang sekampung. Baju juga harus diganti. Seluruh identitas Bima harus diubah total.
***
Meskipun saya sangat dipengaruhi lakon “Gerr” dari Putu Wijaya itu, tapi saya tetap berharap Nazaruddin, cepat atau lambat berhasil ditangkap penegak hukum. Tak enak melihat kisah nyata bagaikan fiksi, walau memang banyak peristiwa nyata di negeri ini yang lebih fiksi dari fiksi.
Saya khawatir teman-teman penulis fiksi akan mendapat kompetitor yang ulung yang datang dari jagat politik Indonesia. Syahdan, para pelawak sudah harap-harap cemas karena sedemikian banyaknya yang lucu di panggung politik negeri ini.