Filep Wamafma Mengutuk Aksi Kekerasan Oknum TNI AU Terhadap OAP
Dia mendesak pihak TNI AU maupun tim penyidik menelusuri secara mendalam dalam upaya penegakan hukum yang adil dan bermartabat.
“Yang pertama, bagaimana mungkin dua orang itu (TNI AU) dengan status sebagai Provos menjemput korban di rumah makan. Hal ini tidak masuk dalam logika mana pun,” ujar Filep.
Sebagai seorang politikus dan juga akademisi, Filep menilai bahwa hal ini tidak masuk di akal.
Dia mempertanyakan apa sesungguhnya tugas dan fungsi Provos jika hanya kasus seperti itu, hanya soal makan seperti itu dan hanya soal perdebatan seperti itu di rumah makan tetapi kemudian melakukan penjemputan paksa dan tindakan main hakim sendiri oleh 2 oknum tersebut kepada warga sipil.
“Hal ini sekali lagi tidak masuk dalam logika,” tegas Filep.
Yang kedua, menurut Filep, tempat kejadian perkara adalah di warung makan tentunya dalam penanganan peristiwa yang berkaitan dengan tindak pidana umum maupun tindak pidana tertentu diatur dalam undang-undang dan yang diberikan wewenang adalah kepolisian tetapi dalam peristiwa yang terjadi oleh 2 oknum ini seolah-olah warung makan tersebut adalah warung makan ‘milik pemilik TNI Angkatan Udara’,” kata Filep.
Lebih lanjut, Filep menegaskan pihaknya sudah sering kali mengingatkan Panglima TNI maupun Kapolri untuk menghentikan kekerasan dan segala tindakan yang tidak sesuai dengan perikemanusiaan terhadap warga Papua.
Dia berharap penanganan persoalan di Papua selalu mengedepankan dialog damai dan penerapan 4 pilar kebangsaan sehingga kehidupan rakyat di Papua dapat harmonis dalam bingkai NKRI.
Filep Wamafma mengutuk keras tindakan dua oknum TNI AU yang melakukan penjemputan paksa dan tindakan kekerasan terhadap seorang warga sipil Papua di Merauke.
- Harapkan Semua Target Prolegnas 2025 Tercapai, Sultan Siap Berkolaborasi dengan DPR dan Pemerintah
- Mediol Gemilang, Petrokimia Gresik Pupus Harapan TNI AU ke Final Livoli Divisi Utama
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
- Sultan dan Beberapa Senator Rusia Membahas Kerja Sama Pertahanan dan Pangan
- Ini Alasan Jaksa Tuntut Bebas Guru Honorer Supriyani
- Terima Kunjungan Utusan Partai Nahdhoh Tunisia, Sultan: Lembaga Parlemen Adalah Roh Demokrasi