Filipina Ancam Tendang Perusahaan Tiongkok yang Masuk Daftar Hitam Amerika
![Filipina Ancam Tendang Perusahaan Tiongkok yang Masuk Daftar Hitam Amerika](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2020/08/29/menteri-luar-negeri-filipina-teodoro-locsin-foto-epa-efe-34.jpg)
jpnn.com, MANILA - Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin mengusulkan ke pemerintah untuk membatalkan perjanjian kerja sama dengan perusahaan Tiongkok yang masuk daftar hitam Amerika Serikat.
Pemerintah AS melarang sejumlah perusahaan Tiongkok beroperasi di AS dan berbisnis dengan badan usaha asal AS karena mereka membangun pulau-pulau buatan dan fasilitas militer di Laut China Selatan.
AS memasukkan 24 perusahaan Tiongkok serta beberapa orang dalam daftar hitamnya karena diduga terlibat aktivitas pembangunan pulau buatan di perairan sengketa itu. Langkah itu merupakan sanksi pertama AS untuk Tiongkok terkait masalah Laut China Selatan.
“Jika mereka terlibat dalam proyek reklamasi, maka itu konsisten dengan rencana kita untuk memutus kontrak dengan mereka,” kata Menteri Locsin saat diwawancarai CNN Philippines, Jumat (28/8), tanpa menyebut nama perusahaan atau proyek pembangunan di Laut China Selatan.
Tiongkok Communications Construction Co (CCCC) merupakan salah satu perusahaan yang masuk daftar hitam AS. CCCC, perusahaan bidang transportasi dan infrastruktur, mendapatkan kontrak pembangunan bandara bersama perusahaan asal Filipina di Cavite, dekat Manila, tahun lalu.
Proyek pembangunan bandara itu senilai USD 10 miliar (sekitar RP 146,9 triliun).
Anak perusahaan CCCC, Tiongkok Harbour Engineering Company, bersama salah satu unit usaha milik Udenna Corp, telah mendapatkan persetujuan awal proyek reklamasi Manila Bay senilai USD 1,2 miliar (sekitar Rp 17,54 triliun) dari Pemerintah Filipina.
Udenna Corp merupakan perusahaan milik Dennis Uy, seorang taipan di Filipina yang punya hubungan dekat dengan Presiden Rodrigo Duterte.
Filipina pertimbangkan membatalkan perjanjian kerja sama dengan perusahaan Tiongkok yang masuk daftar hitam Amerika Serikat
- 6 Alasan Wapres Filipina Dimakzulkan: Konspirasi Bunuh Presiden hingga Pimpin Demo
- PT Indesso Aroma Sukses Ekspor Perdana 12 Ton Vanilin ke AS, Ini Harapan Bea Cukai
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Serang ISIS di Somalia
- Dunia Hari Ini: Pencarian Korban Tabrakan Pesawat dan Helikopter di AS Berlanjut
- Trump Tidak Bercanda soal Greenland, Simak Penegasan dari Menlu AS Ini
- Pejabat ATR/BPN Bekasi Kaget Ada PTSL Terbit di Laut, Ternyata