Filipina Belum Berhasil Hentikan COVID-19, Rekor Pecah Lagi

Pemerintah pada Sabtu memperpanjang pembatasan karantina tingkat tertinggi kedua di wilayah ibu kota hingga 7 September.
Beberapa bisnis dapat beroperasi hingga 50 persen kapasitas tempat, namun makan di restoran, layanan perawatan pribadi, dan kegiatan keagamaan masih dilarang di wilayah ibu kota, kata juru bicara kepresidenan Harry Roque dalam sebuah pernyataan.
Wilayah ibu kota, kawasan perkotaan dari 16 kota yang menampung lebih dari 13 juta orang, adalah pusat virus corona di Filipina.
Wilayah itu menyumbang sepertiga dari 1,91 juta infeksi yang dikonfirmasi dan seperempat dari 32.841 total kematian.
Sembilan provinsi dan enam kota yang menghadapi lonjakan kasus dan pemanfaatan layanan kesehatan yang tinggi juga ditempatkan di bawah pembatasan virus corona terketat kedua.
Pemerintah menggantungkan harapan pemulihan ekonomi pada program vaksinasi yang dimulai pada Maret.
Filipina sejauh ini telah mengamankan total 194,89 juta dosis vaksin COVID-19, yang cukup untuk menginokulasi sekitar 100,5 juta orang Filipina atau lebih dari 100 persen populasi orang dewasa negara itu, kata kementerian keuangan.
Hampir 49 juta dosis telah dikirimkan, sementara 42 juta dosis lainnya akan tiba dalam sebulan, kata Menteri Keuangan Filipina Carlos Dominguez.
Filipina, salah satu episentrum COVID-19 terburuk di Asia, sedang berjuang melawan lonjakan baru kasus infeksi yang dipicu oleh penularan lokal varian Delta yang lebih menular
- Penangkapan Duterte Munculkan Kritik Terhadap Rezim Marcos Jr
- Dunia Hari Ini: Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap di Bandara
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19
- Go Global! UMKM Binaan Pertamina Sukses Ekspor Perdana Madu dan Teh ke Filipina
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- 6 Alasan Wapres Filipina Dimakzulkan: Konspirasi Bunuh Presiden hingga Pimpin Demo