Filipina Berkabung 10 Hari
Sabtu, 01 Agustus 2009 – 08:15 WIB
MANILA - Filipina sedang berduka.Mantan Presiden Corazon Aquino wafat, setelah sebelumnya berjuang melawan kanker usus besarnya. Atas meninggalnya Corazon ini, Presiden Filipina Presiden Gloria Arroyo, Sabtu (1/8) mengumumkan masa berkabung nasional selama 10 hari guna mengenang mantan presiden Corazon Aquino.
Presiden Arroyo yang kini tengah berada di Amerika Serikat dalam kunjungan resmi, memuji Corazon karena memulihkan demokrasi dan hukum "di negara kami saat bahaya besar"."Rakyat akan berkabung atas meninggalnya (Corazon Aquino)," kata Arroyo dalam satu pernyataan. "Saya mengumumkan bahwa kami secara resmi akan berkabung selama 10 hari. Hati kami menyertai keluarga dalam masa sedih dan duka ini," katanya.
Baca Juga:
Corazon menjadi presiden pemerintah peralihan pada 1986, setelah kudeta tak berdarah "Kekuatan Rakyat" menggulingkan diktator Ferdinand Marcos, yang memerintah selama 20 tahun. Ia merancang undang-undang dasar baru, mengkaji proses pemilihan umum dan memulai pembicaraan perdamaian dengan kelompok gerilyawan.
Saat menjalani masa pensiun, ia menjadi pengeritik lantang tindakan korupsi di pemerintahan dan sampai ia didiagnosis menderita kanker pada Maret tahun lalu, memimpin protes di jalan guna menentang Arroyo.Ia telah berulangkali menyerukan pengunduran diri Arroyo, yang pernah menjadi anak didiknya dan masa jabatan presidennya selama sembilan tahun telah ditandai oleh korupsi besar dan tuduhan bahwa ia telah memperkaya keluarganya dengan memanfaatkan jabatannya.(aj/times)
MANILA - Filipina sedang berduka.Mantan Presiden Corazon Aquino wafat, setelah sebelumnya berjuang melawan kanker usus besarnya. Atas meninggalnya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
- Hmmm... Puluhan Warga Yahudi Israel Mau Jadi Mata-Mata Iran
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?
- Geledah Kantor Presiden, Polisi Korsel Cari Bukti Pengkhianatan